Berita

Pemerintah: Mobil Bi-fuel Lebih Hemat

bi-fuelJAKARTA– Langkah Pemerintah untuk membatasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi makin mendorong tuntutan adanya bahan bakar alternatif dengan harga terjangkau sebagai pengganti bensin dan solar. Sebaagi jalan keluar, Pemerintah menawarkan pemanfaatan gas untuk transportasi baik massal maupun pribadi. Ini mengingat Indonesia memiliki gas yang berlimpah, sedangkan sebagian besar bahan bakar untuk transportasi menggunakan minyak, itu pu impor.
 
Untuk itu Pemerintah bekerjasama dengan GAIKINDO mendorong industri otomotif nasional untuk memproduksi mobil bi-fuel. Artinya mesin mobil bisa menggunakan bahan bakar gas dan bensin. Intinya, kendaraan bisa beroperasi dengan dua jenis bahan bakar. Jenis bahan bakar gas yang tersedia adalah (compressed natural gas (CNG) dan liquified gas for vehicles (LGV). CNG berbentuk gas, sedangkan LGV adalah gas yang berbentuk cair. 
 
Bahan bakar gas juga aman untuk mobil-mobil yang mesinnya harus mengunakan BBM beroktan tinggi. Premium memiliki oktan 88, disusul Pertamax 92, Pertamax Plus 93-95, LGV 95-98, dan CNG di atas 100. Bahan bakar gas (BBG) yang ada di pasaran saat ini adalah milik Pertamina dan tersedia di beberapa stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di kota besar,  yaitu Pertamina Envogas (CNG) dan Pertamina Vigas  (LGV).
 
Di awal 2015, APM Honda bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)  pernah melakukan uji coba untuk membandingkan konsumsi  BBG dengan BBM. Mobil yang diuji adalah sedan bi-fuel Honda City CNG yang saat ini baru dipasarkan di Thailand. Hasilnya emisi gas buang karbondioksida dari CNG lebih kecil hanya 135,013 gram per km, sedangkan Pertamax  mencapai 168,7 g/km dan Premium 166,1 g/km.
 
Sedangkan untuk pengeluaran bahan bakar dengan asumsi harga (Februari 2015) Premium Rp 6.700 per liter, Pertamax Rp 8.000, dan CNG Rp 3.100, biaya yang harus dikeluarkan pengguna mobil BBG lebih irit. Untuk perjalanan 100 km perjam, pengguna Premium harus mengeluarkan uang Rp 47.034, untuk Pertamax Rp 57.040, sedangkan CNG hanya Rp 24.485.