LONDON— Penjualan mobil listrik mencapai lebih dari 50 persen dari total penjualan mobil di Norwegia sepanjang tahun 2020 yang lalu. Capaian ini menempatkan Norwegia sebagai salah satu negara yang agresif meminggirkan mobil bermesin pembakaran internal (bahan bakar minyak, BBM). Di negara terebut, Volkswagen (VW dari Jerman) mencatatkan penjualan terbanyak, mengalahkan Tesla (Amerika Serikat, AS) yang sempat memimin.
Menurut data yang diterbitkan oleh Federasi Lalu Lintas Norwegia (OFV) pada Selasa 5 Januari 2021, pangsa pasar mobil listrik di Norwegia mencapai 54 persen pada tahun 2020, seperti diberitakaan CNN Business. Angka ini meningkat sekitar 12 persen dibanding tahun 2019 yang hanya mencapai 42 persen. Jika data penjualan kendaraan hybrid diikutsertakan, pangsa kendaraan listrik bahkan mencapai 83 persen tahun lalu. Penjualan mobil berbahan bakar konvensional (bensin dan diesel) hanya sebesar 17 perse. Padahal di tahun 2015, gabungan pangsa pasar mobil dengan bahan bakar bensin dan diesel mencapai 71 persen.
Norwegia, berada di Kawasan Skandinavia (Eropa Utara), sudah mencanangkan program untuk menyetop kehadiran kendaraan berbahan bakar fosil pada tahun 2025. Program ini didorong dengan insentif pajak yang sangat besar untuk memastikan penjualan mobil penumpang dan van baru yang dijual nihil emisi. Rekor penjualan kendaraan listrik pada tahun 2020 menandakan percepatan program mobil listrik di Norwegia lebih cepat dari jadwal, menurut Chief Executive Office Federasi Lalu Lintas Norwegia (OFV) Oyvind Solberg Thorsen.
Pembuat mobil telah berusaha untuk menggunakan Norwegia sebagai tempat uji coba untuk ambisi listrik mereka. Brand mewah keluaran Volkswagen, Audi, memimpin pasar di tahun 2020. Penjualan Audi e-tron tercatat mencapai 9.227 unit di negara tersebut. Sementara itu, Tesla Model 3 yang sempat merajai pasar di tahun 2019, tergeser ke posisi kedua dengan total penjualan 7.770 unit. Di peringkat ketiga, Volkswagen ID.3 mampu mencatatkan penjualan 7.754 unit.
Pemerintah Norwegia menerapkan kebijakan kendaraan bebas emisi sejak era 1990-an. Demi meningkatkan penjualan mobil listrik, Norwegia memberikan keringanan pajak untuk mobil listrik. Norwegia merupakan produsen minyak mentah terbesar di Eropa Barat. Pendapatan minyak berkontribusi terhadap dana kekayaan Norwegia senilai 1,3 triliun dolar AS. Saat ini, Norwegia tengah memulai menggunakan energi terbarukan dan beralih dari minyak dan gas.
Menurut Asosiasi Kendaraan Listrik Norwegia, dengan adanya insentif pajak, harga sebagian besar kendaraan listrik jadi lebih murah dibandingkan dengan kendaraan dengan bahan bakar bensin,. Pembeli juga ikut menikmati insentif lainnya, seperti penggunaan jalur bus, dan pengurangan biaya untuk kapal feri, dan jalan tol negara bagian. Soal fasilitas pengisian daya, Norwegia sudah memiliki 10 ribu lokasi pengisian daya yang tersedia untuk umum. (*)