Berita Berita APM

Penjualan Peugeot di Indonesia Meningkat di Tengah Pandemi

JAKARTA– Di saat penjualan sebagian besar merek mobil di Indonesia turun akibat pandemi Covid-19, Peugeot masih bisa bernapas lega karena mencatatkan peningkatan penjualan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan Peugeot pada periode Januari sampai November mencapai 196 unit. Di tahun 2019, Peugeot hanya mencatatkan penjualan sebanyak 129 unit.

Chief Executive Astra International Tbk-Peugeot Sales Operations Rokky Ivayandi menjelaskan total penjualan Peugeot tahun 2020 diprediksi sanggup mencapai 210 unit. “Kami lihat tahun 2019 ada 129 unit, tahun 2020 ya mungkin 210 unit lah. Ya naik 60 persen, itu lumayan. Bersyukur dalam kondisi pandemi begini masih bisa naik,” kata Rokky pada Selasa 22 Desember 2020, seperti dikutip CNN Indonesia.

Peningkatan penjualan merek kendaraan asal Prancis di Indonesia pada tahun 2020 ditopang oleh dua model sport utility vehicle (SUV) yaitu 3008 dan 5008. Peluncuran 3008 Allure Plus dan 5008 Allure Plus pada bulan Februari tahun 2020 dinilai menguntungkan, karena dilakukan sebelum pandemi. Kedua produk tersebut masuk Indone sia Imelalui impor dari Malaysia. Sementara varian sebelumnya yang sudah dijual, 3008 GT Line dan 5008 GT Line, didapat dari Prancis. 3008 dan 5008 Allure diimpor dari Malaysia, karena impor dari Malaysia ke Indonesia tak dikenakan import tax alias 0 persen, sebagai negara sesame anggota (Asia Tenggara ASEAN). Untuk impor dari Prancis, kena pajak impor sebesar 50 persen, sehingga secara harga kompetitif walau dari spesifikasi tak jauh berbeda jelas Rokky.

Peugeot mencatatkan penjualan sebanyak 31 unit dan 35 unit pada bulan Februari dan Maret 2020. Penjualan pada kedua bulan tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini. Rokky mengatakan penjualan pada dua bulan tersebut ditopang oleh unit 3008 dan 5008 yang diimpor dari Malaysia, sehingga penjualan tahun ini terbilang positif. Pandemi Covid mengakibatkan penjualan semakin menurun setelah bulan Maret 2020, bahkan di bulan Mei 2020, angka penjualan Peugeot berada di titik terendah. Setelah bulan Mei 2020, penjualan baru mulai bergerak naik perlahan-lahan kata Rokky.

Rokky mengungkapkan seharusnya pihaknya meluncurkan satu produk baru pada tahun ini. Produk baru tersebut diyakini adalah 2008. Kendaraan berjenis sport utility vehicle (SUV) ini sudah dijual di Prancis sejak 2019. Peluncuran 2008 terpaksa ditunda, lantaran Peugeot belum melakukan produksi di Malaysia. Situasi pandemi dinilai sangat mengganggu rencana produksi 2008. Peugeot 2008 diproyeksikan bakal diluncurkan pada 2021, namun Rokky belum bisa memberikan kepastian jadwalnya. Rokky menyatakan situasi pandemi dan kesiapan pasar otomotif di dalam negeri jadi faktor utama yang menentukan peluncuran 2008.

Home Teknologi Berita Otomotif

Pengaruh Merger FCA dan PSA pada Bisnis Peugeot Indonesia

PT Astra International Tbk-Peugeot Sales Operations, distributor mobil-mobil Peugeot di dalam negeri, menjelaskan, merger prinsipal Peugeot Citroen (PSA) dengan Fiat Chrysler (FCA) tidak akan berpengaruh banyak pada bisnis di Indonesia. Merger PSA dan FCA direncanakan rampung pada kuartal pertama 2021 menyusul persetujuan dari Komisi Eropa pada Senin Desember 2021. Peleburan keduanya bakal menghasilkan entitas baru bernama Stellantis yang ditargetkan sebagai grup otomotif terbesar keempat di dunia.

“Itu tak berpengaruh, apalagi ke ASEAN, atau Indonesia. Jadi ya mungkin dalam waktu dekat itu Peugeot tujuannya masuk ke pasar Amerika, FCA itu kan kuatnya di Amerika. Yang paling dekat itu, jadi kalau ke ASEAN belum ada dalam waktu dekat,” kata Rokky.

PSA dan FCA sebelumnya sudah menjelaskan merger tidak akan mengubah bisnis merek-merek otomotif yang sudah ada di bawah payung dua grup otomotif ini. Stellantis nantinya bakal menaungi merek-merek seperti Abarth, Alfa Romeo, Chrysler, Citroën, Dodge, DS, Fiat, Jeep, Lancia, Maserati, Opel, Peugeot, Ram, dan Vauxhall.

Wakil bisnis Peugeot di Indonesia bukan hanya Astra International Tbk-Peugeot Sales Operations, peran Agen Pemegang Merek pada merek asal Prancis ini dikendalikan oleh PT Tjahja Sakti Motor. Menurut Rokky merger juga tidak mempengaruhi soal logo, misalnya jadi menampilkan logo Stellantis. “Logo grup tak ditampilkan, sama saja seperti sekarang yang tidak pernah menampilkan logo PSA. Yang ditampilkan adalah logo brand masing-masing. Jadi dalam jangka pendek belum ada perubahan apa-apa, terlebih yang terkait dengan produk,” kata Rokky.

Rokky mengatakan harapannya atas merger yaitu bakal memunculkan produk-produk inovatif yang menggabungkan keunggulan PSA dan FCA, khususnya yang sesuai dengan pasar Indonesia. Saat ini hanya ada dua produk Peugeot yang dijual di dalam negeri, yaitu 3008 dan 5008. Dalam periode Januari hingga November 2021, penjualan kedua model itu sudah mencapai 196 unit, lebih tinggi dari total hasil tahun lalu 129 unit.  “Kita tunggu saja dulu sampai merger selesai, terus secara resmi diumumkan. Nanti rencana jangka pendeknya bagaimana, jangka menengah bagaimana, jangka panjang bagaimana,” kata Rokky. (*)