JAKARTA— Segera setelah menggelar dua kali pameran otomotif pada tahun ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyelenggarakan pameran mobil yanglain— Jakarta Auto Week pada tahun 2022. Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengatakan gelaran itu akan menjaga momentum pertumbuhan industri yang sudah ekspansif sepanjang tahun ini.
Ia menegaskan sektor otomotif adalah kunci dari perputaran siklus ekonomi. “Kita harus fokus pada yang besar terlebih dahulu dan kita jaga, jangan sampai momentumnya turun. Jakarta Auto Week ini salah satu penjaga momentum, jangan sampai transisi ke 2022 terjadi penurunan,” kata Taufiek dalam acara sosialisasi GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) di Jakarta, seperti dikutip BISNIS Kamis 16 Desember 2021.
Pameran mobil GJAW akan digelar 5-13 Maret 2022 di Jakarta Convention Center (JCC). Taufiek menjelaskan pelaksanaan GJAW merupakan arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada akhir 2020. Gelaran ini akan difokuskan untuk menciptakan potensi penjualan mobil secara masif dan pengenalan produk baru.
Sementara itu, mengenai kinerja industri yang moncer pada tahun ini, Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi menggarisbawahi penerapan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebagai pendorong utama. Dia mengatakan kebijakan PPnBM juga menjadi salah satu highlight pada pelaksanaan dua rangkaian pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021.
“Varian mobil yang mendapatkan kebijakan PPnBM DTP (ditanggung pemerintah) juga dipamerkan pada pelaksanaan dua seri pameran mobil GIIAS di tahun ini, dan mendapatkan respon positif dari pengunjung. Hal tersebut semakin membuktikan bahwa penyelenggaraan pameran merupakan langkah yang tepat untuk mendorong percepatan kebangkitan industri otomotif,” katanya.
Menurut catatan Kemenperin, produksi kendaraan bermotor roda empat telah melampaui target tahun ini, yaitu 850 ribu unit. Sampai dengan Oktober 2021, volume produksi industri telah mencapai 890 ribu unit atau meningkat 62,4 persen secara tahunan. Hal itu diikuti dengan penjualan domestik. Sejak PPnBM berlaku, atau periode Maret-November 2021, permintaan mobil terdongkrak hingga sebanyak 487.000 unit atau naik sebesar 71,02 persen secara tahunan. (*)