Berita

Polri Rangkul Milenial Tekan Angka Kecelakaan Lalu-lintas

JAKARTA— Korlantas Polri mengajak generasi milenial melalui program “Millennial Road Safety Festival” untuk menekan angka kecelakaan lalu-lintas. Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri di Kantor NTMC, Jakarta, Kamis 17 Januari 2019 memberi kesempatan generasi milenial untuk memahami cara berkendara yang aman. Pasalnya, selama ini pengendara generasi milenial paling banyak menjadi korban kecelakaan lalu-lintas.

Ia mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu-lintas di seluruh Indonesia pada 2011 mencapai 32 ribu orang. Sementara data kecelakaan 2014 hingga 2018, rata-rata korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu-lintas mencapai 30 ribu orang per tahun, sekitar 80 orang per hari.

Sebanyak 57 persen korban kecelakaan lalu-lintas tersebut berusia 16-38 tahun. Selain itu 25 persen korban kecelakaan lalu-lintas berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. “Dari 2011 sampai 2018, belum ada penurunan (angka kecelakaan) yang signifikan, untuk itu kami sepakat bahwa harus ada gerakan besar berupa kampanye keselamatan,” katanya.

Dengan adanya gerakan kampanye keselamatan Millennial Road Safety Festival ini, pihaknya menargetkan penurunan korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas sebesar 50 persen pada tahun 2020. Targetnya pada 2020 angka korban meninggal dunia akibat laka lantas bisa turun menjadi 15 ribu orang per tahun. Sementara pada 2035, pihaknya menargetkan tak akan ada lagi kecelakaan. “Targetnya zero accident pada 2035,” katanya.

Refdi mengatakan gerakan ini bertujuan untuk memberdayakan kaum milenial dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu-lintas guna tercapainya lalu-lintas tanpa kecelakaan. Dalam Millennial Road Safety Festival, Korlantas Polri akan bekerja sama dengan semua Polda di provinsi seluruh Indonesia.

“Karena targetnya terbentuknya relawan-relawan milenial, maka gerakan ini dilakukan serentak secara luas di seluruh Indonesia. Semua Polda juga merangkul semua stakeholder di kewilayahan masing-masing,” katanya. (Antara)