JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) berharap pemerintah Indonesia aktif membuka pasar ekspor baru, termasuk ke Australia. Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara mengatakan, kebutuhan mobil di Australia mencapai 1,2 juta unit per tahun yang dipenuhi 100 persen dari impor. Menurutnya, Australia merupakan pasar yang cocok bagi ekspor mobil asal Indonesia.
“Jadi, kenapa tidak dari Indonesia? Ini memerlukan lobi dari kebijakan pemerintah,” kata Kukuh dalam acara The Indonesia 2023 Summit yang diinisiasi oleh Bank Danamon, Adira Finance, dan MUFG Bank Ltd, di Jakarta pada akhir Oktober 2022, seperti dikutip INVESTOR.
Menurut Kukuh, perluasan pasar ekspor merupakan upaya dari GAIKINDO agar Indonesia tidak terjebak pada middle class trap. “Industri otomotif Indonesia harus bisa bangkit. Kita ingin memanfaatkan dan merebut basis produksi,” katanya.
Saat ini ekspor mobil asal Indonesia sudah ke 84 negara dengan angka terakhir 300 ribu unit per tahun. Presiden Joko Widodo minta agar ekspor mobil bisa ditingkatkan menjadi satu juta unit per tahun pada 2024. Kukuh menilai potensi lainnya ada di dalam negeri dengan munculnya pusat-pusat ekonomi baru seperti e-commerce. Pusat ekonomi baru ini jelas membutuhkan mobil. Misalkan kehadiran taksi online mendorong permintaan cukup tinggi.
Faktor lainnya tentu adalah perkembangan infrastruktur jalan yang mendorong mobilitas di darat. Dengan kehadiran jalan tol, banyak perjalanan yang beralih dari pesawat ke mobil. “Indonesia punya potensi besar tapi rasio kepemilikan mobil baru 99 unit mobil per 1000 penduduk. Penjualan mobil akan naik pesat jika kita naikkan rasio tersebut,” katanya.
Kukuh optimistis terhadap potensi di tahun ini. Saat pameran GIIAS pada Agustus 2022, industri berhasil menjual mobil senilai Rp 11,7 triliun dalam 11 hari. Gaikindo juga melaporkan, total penjualan mobil dari pabrik ke dealer (whole sales) mencapai 99.986 unit pada September 2022. Angka ini naik signifikan dibandingkan September 2020 sebanyak 48.554 unit dan September 2021 tercatat sebanyak 84.113 unit. “Permintaan otomotif yang dari masa pandemi ditunda ke masa pasca pandemi,” katanya.
The Indonesia 2023 Summit merupakan event economic outlook yang membahas peluang dan tantangan ekonomi global, regional dan Indonesia pada 2023. Dalam acara ini, Danamon bersama Adira Finance dan MUFG Bank menegaskan kembali komitmen grup dalam mendorong pertumbuhan ekosistem otomotif yang berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki mengatakan, meski tengah menghadapi krisis global, keadaan ekonomi Indonesia masih dalam posisi yang relatif lebih solid. “Posisi kuat Indonesia saat ini selain faktor komoditas, juga disebabkan keberhasilan pemerintah dalam mengelola ekonomi fiskal, perdagangan, dan lainnya,” katanya.
Yasushi berharap, pelaku industri menyambut 2023 dengan optimisme tinggi dan berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan semua partner.
Sementara itu, Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila mengatakan, komitmen perseroan mendukung industri otomotif di Indonesia bersifat jangka panjang, bukan sebatas satu dekade atau hanya untuk 10 tahun. “Karena itu, dengan dukungan MUFG Bank dan Danamon, kami sangat optimistis dapat memberikan solusi pembiayaan dan keuangan yang komprehensif (end to end) bagi konsumen,” kata Dewa.
Executive Officer, Country Head of Indonesia MUFG Bank Ltd Jakarta Branch Kazushige Nakajima menyatakan optimismenya terhadap prospek pertumbuhan jangka Panjang ekonomi Indonesia yang didorong faktor demografi, komitmen pemerintah terhadap investasi asing, dan pembangunan infrastruktur. “Kami juga dimotivasi oleh visi keberlanjutan yang akan membuat perubahan berarti di masyarakat tempat kami beroperasi. Dengan bantuan mitra strategis kami di Indonesia, saya sangat senang dengan dampak yang akan kami hasilkan dalam pembangunan Indonesia ke depan,” kata Kazushige. (*)