Berita Berita APM Economy & Industry

Toyota Astra Motor: Kebijakan DP 0% Kunci Pemulihan Otomotif Nasional

JAKARTA— PT Toyota Astra Motor (TAM) menanggapi positif langkah pemerintah untuk memperpanjang ketentuan uang muka atau down payment (DP) 0% bagi Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) oleh Bank Indonesia hingga 31 Desember 2021. Vice President Director Toyota Astra Motor Henry Tanoto menilai, kebijakan DP 0% untuk KKB merupakan kebijakan yang menarik karena berlaku bersamaan dengan pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100 persen di tahun 2021 ini. Hasilnya, penjualan mobil baru secara nasional mampu meningkat sepanjang 2021.

Kebijakan DP 0% untuk KKB juga mampu mendukung penjualan mobil yang tak terkena relaksasi PPnBM 100 persen. Dengan demikian, pemulihan benar-benar terjadi di seluruh segmen otomotif. “Perpanjangan insentif baik PPnBM maupun DP tentu ikut mendukung pencapaian penjualan mobil hingga akhir tahun yang saat ini secara rata-rata sudah inline dengan yang ditargetkan GAIKINDO,” kata dia, Rabu 20 Oktober 2021 seerti dikutip KONTAN.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIIINDO), penjualan mobil kategori wholesales di periode Januari-September 2021 mencapai 627.537 unit. Di periode yang sama, penjualan mobil kategori ritel mencapai 600.344 unit. GAIKINDO menargetkan penjualan mobil nasional bisa menyentuh level 750.000 unit di akhir tahun 2021.

Penjualan mobil Toyota secara ritel tercatat sebesar 197.241 unit di periode Januari-September 2021. Kontributor terbesar Toyota berasal dari mobil tujuh penumpang, seperti Avanza (40.789 unit), Rush (36.336 unit), dan Innova (34.241 unit). Henry mengatakankan, capaian penjualan mobil di tahun 2021 ini mesti bisa dipertahankan TAM pada tahun depan. 

Pihaknya pun berusaha terus menyemarakkan pasar otomotif, baik dengan produk baru atau penyegaran produk lama, hingga layanan dan program-program baru. “Sebisa mungkin kami lakukan upaya yang sesuai dengan habit saat ini, baik dengan pendekatan digital maupun penyesuaian layanan dengan new normal dan masih banyak lagi,” kata dia. (*)