Berita APM

Toyota Dorong Anak Muda Berinovasi di Bidang Lingkungan

BANDUNG— Kerjasama antara PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) pada program Toyota Eco Youth (TEY) untuk yang ke-11 kalinya, kembali terselenggara. Ini merupakan salah satu kegiatan sosial di bidang pendidikan dan pengembangan sumerdaya manusia (SDM) di Tanah Air.

Untuk pertama kali program TEY telah berlangsung pada 2005 dengan jumlah peserta 10 sekolah lanjutan atas (SLA) umum dan kejuruan dari kawasan Jakarta dan sekitarnya. Toyota Indonesia kemudian secara bertahap memperluas jumlah dan asal daerah peserta. Sehingga pada program ke-10 lalu, jumlah sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengan kejuruan (SMK) peserta mencapai 539 sekolah dengan total proposal proyek lingkungan hidup mencapai 2.534 proposal.

Total, sejak TEY yang pertama terdapat hingga 27 provinsi dengan 5.000 proyek dan 1.300 sekolah. “Konsistensi keberlangsungan acara ini merupakan bentuk komitmen kami, demi menyebarkan semangat jadi duta peduli lingkungan kepada generasi muda, dan sumbangsih pada pelestarian lingkungan,” kata Bob Azam, Direktur Administration, Corporate & External Affairs PT TMMIN dalam siaran resmi, pada awal April 2018.

Pada TEY kali ini Toyota Indonesia mengundang partisipasi dewan juri yang terdiri dari Perwakilan Departemen Fakultas Biologi, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia, dan Wakil Presiden Direktur Conservation International Indonesia (CI) Prof. Jatna Supriatna PhD,  Social Media Expert & Millenials Movement Expert Yoris Sebastian, dan Perwakilan National Geographic Indonesia Didi Kaspi Kasim.

“Mengusung tema ‘Eco Sociopreuneur’, kami mengajak generasi muda untuk berkreasi membuat proyek lingkungan. Itu nantinya bisa memiliki manfaat positif bagi alam, dan juga punya nilai ekonomi bagi penduduk di sekitarnya,” kata Darmawan Widjaja, Direktur PT Toyota-Astra Motor.

TEY merupakan salah satu upaya nyata dalam mewujudkan komitmen Toyota Environmental Challenge 2050, khususnya pilar keenam yakni tantangan untuk membangun masyarakat yang harmonis dengan alam. (*)