Berita Berita APM Economy & Industry

Toyota Kijang Innova Rajai Penjualan Mobil Penumpang Diesel

JAKARTA— Toyota menjadi merek yang mencatatkan wholesale terbanyak pada segmen kendaraan penumpang bermesin diesel tipe 4×2 berkapasitas 1.501 cc hingga 2.500 cc sepanjang semester pertama tahun 2020 ini. Capaian itu juga menempatkan Toyota Kijang Innova di singgasana Raja Mobil Diesel.

Data pada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKIDO) yang dikutip Tempo menyebutkan, total volume penjualan mobil diesel Toyota pada segmen tersebut mencapai 12.557 unit. Realisasi tersebut terkoreksi 37,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Di segmen mobil penumpang, Toyota memasarkan dua model, yakni Innova dan Toyota Fortuner.

Innova, salah satu model low multipurpose vehicle (LMPV) paling banyak diminati keluarga di Indonesia, menjadi mobil diesel terlaris dengan catatan penjualan sebanyak 8.187 unit. Adapun Fortuner membukukan penjualan 856 unit. Menurut catatan Bisnis, Toyota Kijang Innova bermesin diesel memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya ialah irit bensin. Mesin Diesel pada dasarnya dirancang untuk mengakomodasi beban berat, sehingga mesinnya lebih berkarakter kuat, bukan kencang. Umumnya diesel juga memiliki torsi lebih besar pada putaran rendah dibanding mobil bermesin bensin.

Toyota Kijang Innova 2.5 V Diesel menghadirkan sistem transmisi dengan menambah semi manual dengan tingkatan dari 1-6. Model ini mampu menghasilkan daya maksimal 102 ps pada 3.600 rpm dan torsi maksimal 20.4 kgm pada putaran mesin antara 1.400 hingga 3.200 rpm.

Selain Kijang Innova, merek lain yang menggunakan mesin diesel untuk mobil penumpangnya adalah Isuzu dengan model terkenalnya Panther. Bahkan pada saat masih berjaya pada era 1990-an, Isuzu Panther telah menasbihkan diri sebagai Rajanya Diesel. Kini Isuzu Panther tampaknya tengah berada di akhir petualangan. Meski mengontribusi penjualan terbanyak dari model bermesin diesel Isuzu, Panther hanya mencatatkan wholesale 216 unit sepanjang Januari-Mei 2020.

Dengan jumlah tersebut, model Panther memang mendominasi penjualan Isuzu. Realisasi itu turun tipis sebesar 7,6 persen dibanding capaian 2019, yang menjual 234 unit. Adapun, model Mu-X hanya terjual tiga unit sepanjang tahun berjalan. Mobil ini kemungkinan besar akan berhenti diproduksi dan dipasarkan pada 2021 seiring berlakunya standar emisi Euro 4 untuk mobil diesel di Indonesia. Ditundanya penerapan kebijakan tersebut hingga 2022 memberikan napas baru bagi Isuzu untuk melanjutkan penjualan Panther.

“Dengan mundur satu tahun, artinya Panther masih ada napas. Siapa tahu kebijakan Euro 4 untuk kendaraan diesel tak jadi lagi pada 2022, sehingga Panther masih akan tetap ada,” kata General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril beberapa waktu lalu, seperti dikutip Bisnis.com.

Isuzu Panther diproduksi sejak 1991 dan menjadi pesaing Toyota Kijang dan Mitsubishi Kuda di segmen mobil serbaguna medium. Panther tersedia dalam beberapa varian seperti Royale pada era 1990-an, LS, Touring, dan Grand Touring, serta pikap Isuzu Panther. Saat ini, Isuzu Panther hanya diproduksi dan dipasarkan di Indonesia. Filipina adalah negara terakhir yang memasarkan Panther dengan nama lain Crosswind, menyusul penerapan standar emisi Euro 4 di negara tersebut sejak awal 2018. (*)