Berita

Kontribusi PDB Otomotif Berpotensi Naik

nangoi-mitJAKARTA – Kontribusi industri kendaraan bermotor terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) pada kuartal III/2016 berpotensi naik setelah pada kuartal II/2016 mencapai angka tertinggi sejak tiga tahun terakhir.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sektor alat angkutan yang meliputi sepeda motor, mobil, dan alat transportasi lainnya mencatatkan pertumbuhan paling tajam sejak 2013, yakni berekspansi 8,39% pada kuartal II/2016 setelah hanya tumbuh 3,36 persenpada tiga bulan pertama tahun ini.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotot Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara mengatakan, pemerintah dan pelaku industri harus menjaga dua faktor agar kontribusi sektor ini terus membesar, pertama stabilitas daya beli konsumen di pasar domestik, dan kedua perluasan pasar ekspor.

“Saat ini daya beli konsumen relatif membaik dibandingkan dengan kuartal II/2016. Kalau tak ada aral yang sangat melintang, tentu kontribusi ke PDB akan lebih baik pada kuartal III/2016. Apalagi kalau dalam waktu dekat pasar ekspor bisa diperluas,” katanya.

Terkait daya beli masyarakat, akan ada perbaikan pada kuartal III/2016 seiring dengan terlewatinya momentum Idulfitri dan tahun ajaran baru yang menghambat laju konsumsi kendaraan bermotor. Dengan kata lain, yang harus menjadi prioritas saat ini adalah perluasan pasar global.

Ekspor inilah yang bisa melecut aktivitas produksi kendaraan di dalam negeri. Saat ini, kata dia, mayoritas pabrikan masih mengacu pada target penjualan yang dipatok oleh GAIKINDO, yakni 1,05 juta unit sepanjang tahun ini.

Namun, realisasi produksi bisa meningkat apabila terjadi permintaan dalam jumlah sangat besar, baik dari dalam meupun luar negeri. Kapasitas produksi di dalam negeri sendiri saat ini mencapai 1,9 juta unit per tahun.

Adapun utilisasi hanya sebanyak 1,2 juta unit untuk pasar domestik, dan 200.000 unit untuk pasar ekspor. “Kalau normatifnya kuartal III/2016 semua mengacu ke target. Makanya perlu dijaga daya beli sehingga bisa perluasan produksi, toh utilisasi masih jauh dari kapasitas,” katanya.

Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi menambahkan, tren positif pada awal tahun merupakan siklus tahunan. Tiap tahun pasar kendaraan bermotor akan mengalami kenaikan pada semester kedua. “Biasanya memang semester pertama itu lebih rendah, lalu ada perbaikan pada semester kedua. Siklus tahunan memang seperti itu,” katanya.

Nangoi yakini digenjotnya realisasi proyek infrastruktur serta masuknya dana melalui kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty akan turut mengerek laju penjualan pada paruh kedua tahun ini. Terkereknya laju penjualan secara langsung akan meningkatkan aktivitas produksi mobil. (Bisnis Indonesia)