Transportasi

Sistem Lalulintas Cerdas, Pendukung Konektivitas Transportasi

Waze, salah satu aplikasi mobile ITS yang memanfaatkan penggunanya untuk berbagi dan mengetahui situasi lalu lintas sekaligus menyajikan navigasi.

Waze, salah satu aplikasi mobile ITS yang memanfaatkan penggunanya untuk berbagi dan mengetahui situasi lalu lintas sekaligus menyajikan navigasi.

JAKARTA— Jalan raya merupakan urat nadi ekonomi yang menjadi satu kesatuan dalam pengelolaan daya saing nasional. Infrastruktur jalan yang baik menjadi ukuran yang diperhitungkan dalam era perdagangan bebas yang bertumpu pada kelancaran arus barang dan jasa.

Kemudahan arus transportasi darat makin meningkat ketika terjadi konektivitas antara kondisi jalan raya dengan kendaraan. Konektivitas ini dapat terbangun melalui dukungan teknologi komunikasi (information and communication technology, ICT) yang dewasa ini sudah diterapkan oleh industri kendaraan. Keadaan yang menciptakan konektivitas antara kendaraan dan riil jalan raya (sarana dan prasarana jalan) ini disebut juga sistem transportasi intelijen (intelligent transportation system, ITS).

Sistem transportasi diharapkan mampu memberikan pelayanan bagi ketertiban dan kelancaran berlalulintas. Tujuannya, untuk menghindari pemborosan energi di sektor transportasi. Sinergi perencanaan dan pembangunan infrastruktur umum serta moda transportasi dan perencanaan sistem transportasi darat nasional merupakan salah satu faktor pendukung industri dalam bersaing global. Dalam upaya pengembangan infrastruktur jalan dan ITS, GAIKINDO telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah dan lembaga-lembaga terkait.

Jakarta Percontohan ITS di Indonesia

Sejalan dengan inisiatif ITS di seluruh dunia, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berinisiatif mengembangkan ITS di Indonesia yang dilanjutkan dengan pembentukan organisasi ITS Indonesia pada 26 April 2011. ITS Indonesia merupakan organisasi yang dibentuk bersama-sama antara akademisi, industry, dan lembaga pemerintah.

Mereka ini memiliki tujuan untuk mendorong inisiatif pengembangan dan pemanfaatan sistem transportasi cerdas berbasis teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dalam rangka mewujudkan sarana dan sistem transportasi yang aman dan nyaman bagi pengguna.

Pada 2013 Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengoperasikan ITS yang memiliki tiga sub-sistem meliputi:

  1. Bus tracking system (BTS) untuk melacak keberadaan bus Trans Jakarta dan mengatur operasionalnya,
  2. Area traffic control system (ATCS) yang berfungsi untuk mengatur lampu lalu lintas terutama saat terjadi kemacetan. Sejak Februari 2013, sudah ada 90 armada bus Trans Jakarta yang melayani Koridor 1 yang dilengkapi GPS dan 12 persimpangan telah terhubung dengan ATCS. Di Jakarta ada sekitar 250 persimpangan yang nantinya akan dihubungkan dengan ATCS secara bertahap.
  3. Traffic information system (TIS) yaitu informasi elektronik berupa pesan, gambar, simbol atau tulisan yang dinamis bagi pengguna jalan.