JAKARTA— Pembiayaan kendaraan bermotor di perusahaan pembiayaan atau multifinance tumbuh positif sepanjang 2022. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) merilis data penjualan mobil nasional hingga Desember 2022. Tercatat, penjualan mobil nasional mampu menembus 1 juta unit sepanjang tahun 2022 yang lalu.
Dari kategori whole sales (dari pabrik ke dealer), penjualan mobil nasional naik 18,1 persen year on year (YoY) menjadi 1.048.040 unit selama periode Januari-Desember 2022. Demikian pula dengan kategori retail (dari dealer ke konsumen), yang naik 17,4 persen YoY menjadi 1.013.584 unit selama tahun 2022.
Indomobil Finance turut merasakan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor. Chief Execuitive Officer Indomobil Finance Gunawan Effendi mengatakan, penjualan kendaraan bermotor tumbuh double digit pada tahun 2022.
“Pertumbuhan tertinggi adalah kendaraan komersial, di susul kemudian dengan kendaraan penumpang dan pick-up,” kata Gunawan seperti dikutip Kontan.co.id, Minggu 15 Januari 2023.
Gunawan menuturkan, meski selama 2022 terkendala oleh pasokan yang terbatas, berdasarkan data rilis terakhir angka penjualan mobil melampaui 1 juta unit. Ia berharap, suplai kendaraan bisa menuju normal pada semester kedua tahun 2023, mengingat saat ini sebagian besar pabrikan dan industri otomotif berusaha untuk mengelola rantai pasoknya degan lebih baik
“Porsi konsumen yang membeli kendaraan secara kredit masih mendominasi, terutama kendaraan degan harga di bawah Rp 300 juta yang notabene merupakan pasar terbesar penjualan kendaraan bermotor di Indonesia,” kata Gunawan.
Menurut dia, tantangan ada pada kenaikan tingkat bunga jual kepada debitur. Pasalnya, kenaikan biaya dana atawa cost of fund sudah mencapai 200 bps selama beberapa bulan terakhir ini. Sebagian perusahaan pembiayaan belum menaikkan bunga jual kepada debiturnya pada tahun 2022, walaupun bunga beli mereka sudah meningkat. Artinya, sebagian perusahaan pembiayaan tersebut akan mengalami sedikit kontraksi net interest margin (NIM) atau margin bunga bersih, terutama pada paruh kedua tahun 2022.
Pada awal tahun 2023 ini, beberapa pemain di industri pembiayaan mulai menyesuaikan bunga jualnya sebagai antisipasi untuk bisa tetap menjaga NIM rata-rata pada kisaran angka tertentu. “Kenaikan bunga jual ini semoga tidak terlalu berdampak pada penjualan kendaraan bermotor secara umum, mengingat masih ada variabel diskon yang dapat ‘disesuaikan’ oleh distributor maupun dealer supaya harga jual akhir kepada end user tidak naik terlalu tinggi,” katanya.
Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, secara total pembiayaan Clipan Finane sepanjang 2022 mencapai Rp 7,29 triliun. Jumlah ini melampaui target awal sebesar Rp 6 triliun. “Secara total, dari Rp 7,29 triliun, pembiayaan mobil mencapai Rp 7 triliun dan alat berat kurang lebih 300 miliar,” kata Harjanto.
Harjanto optimistis tren di pembiayaan kendaraan bermotor akan tetap tumbuh positif lantaran ditopang oleh beberapa hal, antara lain pertama, suku bunga pinjaman yang masih terjangkau. Kedua, model-model baru otomotif di sepanjang 2023 yang dapat menjadi pemicu permintaan. Ketiga, PPKM yang telah dibuka, sehingga masyarakat dapat beraktivitas secara normal di mana akan meningkatkan putaran ekonomi. Keempat, masih banyaknya permintaan unit kendaraan dari perusahaan-perusahaan maupun retail untuk investasi dan konsumtif yang telah tertunda kurang lebih tiga tahun sejak pandemi.
Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim optimistis tahun 2023 ini pembiayaan untuk kendaraan akan tetap naik. Momentum bisnis sudah bagus dan keberanian orang untuk membeli mobil juga sudah meningkat.
Sebagai informasi, total pembiayaan baru BCA Finance sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp 33,13 triliun, naik 35 persen jika dibandin tahun 2021. (*)