Berita

Baja Tersedia, Kandungan Lokal Mobil Berpeluang Meningkat

High-tensile-steel-platesJAKARTA— Produksi material baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk diharapkan mengangkat kandungan lokal produk otomotif. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan baja produksi Indonesia dapat ikut meringankan beban pabrik mobil. Ini terutama untuk menguangi ketergantungan mereka pada baja impor.

Pada 2017 ada rencana dari PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNNS) untuk memulai operasi. Perusahaan tersebut berkomitmen untuk memproduksi baja khusus otomotif. Ketersediaan ini juga akan ditopang dengan pasokan dari perusahaan patungan Krakatau Osaka Steel (KOS).

Krakatau Steel telah memulai pembangunan fasilitas pabrik baja bahan baku otomotif di Cilegon (Banten). Pembangunan ini didukung investasi 460 juta dolas AS. Pabrik ini berkapasitas produksi 1,5 juta ton baja lembaran panas per tahun. Itu akan menambah kapasitas produksi dari 2,4 juta menjadi 3,9 juta ton per tahun.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan problem utama pada saat ini terletak pada industri hulu. Itu antara lain baja, karet, dan plastik yang juga dibutuhkan produsen mobil.

Sekalipun beberapa bahan sudah bisa dipasok dari produksi lokal, pemanfaatannya untuk komponen mobil belum mampu mencapai 100 persen. Perlu waktu lima tahun bagi sejumlah model mobil produksi Indonesia— seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Suzuki Wagon-R, Datsun Go Panca— untuk mencapai kandungan lokal mendekati 100 persen dengan menyerap bahan yang dipasok dari produk domestik. (*)