Berita Economy & Industry

Bank Mandiri: Penjualan Mobil Tahun 2022 akan Naik 5,2 Persen

JAKARTA- Penjualan mobil whole sales (dari pabrik ke dealer) pada tahun 2021 tumbuh 66,8 persen year on year (yoy). Berdasar data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) penjualan mobil wholesale pada tahun 2021 tumbuh 66,8 persen dibanding penurunan sebesar – 48,4 persen yoy full year di tahun 2020, dengan total penjualan 887 ribu unit.

Disampaikan Tim Riset Ekonomi PT Bank Mandiri Tbk, tingginya penjualan mobil di tahun 2021 tidak lepas dari insentif diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil penumpang yang berlaku dari bulan Maret sampai Desember 2021 dan pulihnya kepercayaan masyarakat (consumers’ confidence) seiring dengan pemulihan ekonomi akibat distribusi vaksin yang dimulai sejak awal tahun 2021.

Selain itu, tingginya harga-harga komoditas sepanjang tahun 2021 turut mendorong penjualan mobil niaga. Sebagai catatan, kinerja penjualan mobil penumpang pada tahun 2021 tumbuh sebesar 69,7 persen yoy dibandingkan penurunan -50,5 persen yoy full year di tahun 2020, dengan total penjualan 660 ribu unit, sementara kinerja penjualan mobil niaga tumbuh sebesar 58,9 persen yoy dibanding penurunan -41,5 persen yoy full year 2020 dengan total penjualan 227 ribu unit.

Sedangkan secara bulanan, penjualan mobil whole sales di bulan Desember 2021 tumbuh 69,2 persen yoy. Penjualan mobil wholesale bulan Desember 2021 tumbuh sebesar 69,2 persen yoy dibanding penurunan -34,8 persen pada Desember 2020, dengan total penjualan 96,7 ribu unit.

“Lonjakan pertumbuhan penjualan mobil di bulan Desember 2021 didorong oleh tingginya penjualan mobil penumpang menjelang berakhirnya insentif diskon PPnBM. Dengan berakhirnya insentif diskon PPnBM di bulan Desember 2021, masyarakat cenderung mempercepat rencana pembelian mobilnya ke bulan Desember 2021 sebelum harga-harga mobil kembali meningkat di tahun 2022,” bunyi permyataan kantor Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri dalam risetnya yang dipublikasikan Jumat 14 Januari 2022 seperti dikutip INVESTOR.

Sebagai catatan, penjualan mobil penumpang pada Desember 2021 tumbuh 83,2 persen yoy dibandingkan minus 37,2 persen yoy pada Desember 2020 dengan total penjualan 74 ribu unit. Dibanding bulan sebelumnya, angka tersebut tumbuh 15,7 persen month on month (mom), padahal penjualan mobil pada tahun-tahun sebelumnya cenderung turun menjelang akhir tahun. Sementara itu, penjualan mobil niaga pada bulan Desember 2021 hanya tumbuh 35,6 persen yoy berbanding pada Desember 2020 yang minus 28,2 persen yoy, dengan total penjualan 22,8 ribu unit.

Dibanding bulan sebelumnya, angka penjualan tersebut justru turun -3,5 persen mom. Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan penjualan mobil di tahun 2022 akan terus meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi. “Kami memperkirakan penjualan mobil di tahun 2022 akan meningkat 5,2 persen dengan total penjualan 933 ribu unit. Kami berpendapat bahwa hilangnya insentif diskon PPnBM di tahun 2022 menyebabkan harga-harga mobil meningkat. Namun, penurunan penjualan mobil akibat hilangnya insentif tersebut akan berlangsung sementara, mengingat faktor pemulihan ekonomi dan program vaksinasi yang terus berlanjut memiliki dampak yang lebih besar terhadap penjualan mobil. Di sisi lain, faktor risiko dari peningkatan kasus Covid-19 akibat varian Omicron memiliki bobot yang lebih tinggi dalam menekan penjualan mobil kedepannya.” 

Tingginya bobot peningkatan kasus Covid-19 tak lepas dari potensi turunnya kepercayaan masyarakat dan restriksi mobilitas yang akan kembali menekan laju pemulihan ekonomi nasional. (*)