Berita

Bekerjasama dengan APM, Surabaya Ciptakan Lalu-lintas paling Aman

SurabayaSURABAYA– Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2016 menempatkan Surabaya sebagai kota paling aman di Indonesia. IRSA mendasarkan penilaiannya pada lima pilar yang terdapat dalam Rancangan Umum Nasional Keselamatan Jalan (RUNK). Itu mencakup manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan, dan penanganan cepat kecelakaan.

IRSA menilai Surabaya memenuhi kelima pilar tersebut. Capaian Surabaya dalam hal keselamatan berlalu-lintas tersebut, salah satunya, berkat upaya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Target Risma adalah mengurangi angka kecelakaan serta pertolongan cepat terhadap kecelakaan.

Surabaya memiliki sejumlah program pembinaan keselamatan. Itu meliputi Surabaya Tertib Lalu Lintas (Superlantas), Anak-anak Cinta Lalu-lintas (ANCITA), dan Kampung Safety Riding.

Untuk menjamin hak pejalan kaki yang aman, Surabaya telah membangun trotoar sepanjang 48 kilometer. Trotoar juga berfungsi sebagai mengatasi banjir untuk keselamatan pejalan kaki. Trotoar di Surabaya juga menyediakan kenyamanan (street furniture). Ini tak lepas dari latar belakang Risma sebagai arsitek.

Surabaya juga tampil sebagai kota dengan jumlah rambu lalu lintas terbanyak, 3.425 rambu. Surabaya punya banyak pedestrian cross traffic light yang memunculkan bunyi peringatan pada saat public memanfaatkannya.

Rambu kecepatan laju kendaraan menjadi perhatian dengan pemasangan banyak rambu tersebut, dengan batas maksimal 40 kilometer per jam. Ini mengingat kecepatan menjadi faktor fatal atau tidaknya dampak sebuah kecelakaan lalu-lintas.

Pemerintah Kota Surabaya mengampanyekan keselamatan berkendara ke sekolah dan kampung-kampung. Pihaknya juga bekerja sama dengan agen pemegang merek (APM) kendaraan dengan dengan membangun learning centre. (*)