Berita Road Safety

Biaya Membuat Rambu dan Pengaman Lalu-lintas Mencapai Rp 600 miliar Per Tahun dari APBN

BOGOR— Ada yang tak biasa terlihat di Kawasan Wisata Riung Gunung, Puncak, Bogor (Jawa Barat) pada 13 Agustus 2019. Tampak banyak orang sedang membersihkan rambu dan perlengkapan lalu-lintas yang ada di jalan raya sekitar daerah tersebut. Rupanya mereka sedang terlibat dalam gerakan nasional “Aksi Bersih-bersih Perlengkapan Lalu-lintas Jalan” atau disingkat “Sipantas Jalan”. Gerakan yang diiniasiasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Perhubungan Darat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya fungsi serta perawatan rambu dan perlengkapan lalu-lintas. 

“Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa rambu-rambu dan perlengkapan lalu lintas ini penting untuk keselamatan jalan. Bukan sekedar hiasan di jalan,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat, Budi Setiyadi yang memimpin gerakan tersebut, seperti dikutip Kompas. 

Gerakan “Sipantas Jalan” ini juga untuk membuat pemerintah aware terhadap rambu dan perlengkapan lalu-lintas. Ini penting karena dana pemasangan rambu dan perlengkapan lalu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN). Diharapkan anggaran dari uang rakyat ini, bisa kembali ke masyarakat dengan optimal. “Pemerintah setiap tahunnya mengeluarkan anggaran lebih kurang Rp 600 miliar untuk penyediaan perlengkapan jalan, seperti guide rail, delineator, hingga PJU (lampu jalan) untuk seluruh Indonesia,” kata Budi Setiyadi. 

Adapun untuk rambu lalu-lintas, Budi menjelaskan hingga 2018 Ditjen Perhubungan Darat setidaknya telah memasang 66.500 rambu di seluruh Indonesia. Meski begitu, ia menyayangkan karena kepedulian terhadap pemeliharaan rambu dan perlengkapan lalu-lintas hingga dapat bermanfaat secara optimal, masih sangat minim. “Harapannya dengan aksi ini semua pihak, termasuk petugas, masyarakat, semakin peduli dengan perawatan fasilitas keselamatan yang dipasang dengan anggaran yang cukup besar ini,” kata dia. 

Serentak di seluruh Indonesia 

Adapun kawasan Puncak, Bogor dipilih sebagai titik awal dimulainya Gerakan Nasional “Sipantas Jalan”. Alasannya karena jalur ini merupakan tujuan wisata dan akses yang digunakan ketika musim mudik Lebaran tiba. Selain kawasan Puncak, pada hari yang sama aksi Sipantas Jalan juga diselenggarakan serentak oleh 25 Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Ditjen Perhubungan Darat pun menargetkan setiap BPTD setidaknya dapat membersihkan 200 rambu dan perlengkapan lalu lintas melalui gerakan nasional ini. Asal tahu saja, pada pelaksanaan Aksi Sipantas Jalan di Riung Gunung, Ditjen Perhubungan Darat juga menggandeng sejumlah pihak terkait. Mereka adalah Jasa Raharja, BPTJ, BPTD Wil. IX Prov. Jawa Barat, UPTD Pengelolaan Prasarana Perhubungan Wilayah I (Bogor & Purwakarta) Dishub Jawa Barat, Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, hingga jajaran Polda Jawa Barat, Polres Bogor, dan Polres Cianjur. 

Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetonding mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam kampanye. Sebab Jasa Raharja sebagai supporting system punya peran untuk mengurangi kecelakaan. “Melalui kegiatan yang hampir serupa sebelumnya kami juga sudah berhasil membersihkan lebih kurang 4.500 rambu,” kata Amos.

Keikutsertaan Jasa Raharja dalam aksi ini, kata Amos, sejalan dengan keinginan perusahaan pelat merah tersebut untuk ikut mewujudkan visi Sumberdaya Manusia (SDM) Unggul, Indonesia Maju yang menjadi tema HUT ke-74 RI. Ini karena menurut data, korban kecelakaan lalu lintas didominasi oleh pengguna jalan dengan umur produktif yang sebenarnya masih memiliki potensi dan masa depan bagi Indonesia. Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi bersama pihak terkait melaksanakan aksi bersih-bersih rambu dan perlengkapan lalu-lintas. 

Antisipasi kecelakaan lalu-lintas 

Pakar Transportasi Darat, Darmaningtyas, yang hadir pula dalam Gerakan Nasional Sipantas Jalan di Riung Gunung, Puncak, Bogor, juga menyoroti pentingnya pemeliharaan rambu dan perlengkapan lalu lintas. “Meski belum ada studi kuantitatif soal jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh rambu lalu lintas yang kurang terawat, tetap harus disadari peran rambu ini tetap penting sebagai tanda untuk mengantisipasi kecelakaan lalu-lintas,” katanya. 

Ia mengatakan Gerakan Nasional “Sipantas Jalan”ini merupakan inisiatif cerdas dari Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Meski sederhana kegiatan ini akan memberi dampak yang besar. Selain itu, pembersihan lebih efisien dana daripada penggantian. “Namun selain perawatan rambu, edukasi tentang pentingnya rambu lalu lintas untuk mendorong kepatuhan perlu dilakukan terus menerus. Bahkan usia dini,” kata Darmaningtyas.

Pekan keselamatan jalan 

Perlu diketahui gerakan nasional ini merupakan bagian dari rangkaian Pekan Keselamatan Jalan dan diselenggarakan untuk menyambut HUT ke-74 RI sekaligus Hari Perhubungan Nasional. Terkait Pekan Keselamatan Jalan, kampanye ini akan diselenggarakan di empat kota di Indonesia dan puncaknya akan diselenggarakan di Jawa Tengah. Selain Gerakan Nasional Sipantas Jalan masih ada kegiatan-kegiatan lainnya. Salah satunya Pesta Siaga Keselamatan Jalan, di kampus PKTJ Tegal (Jawa Tengah). Target utama dari kegiatan ini adalah menyuarakan pentingnya keselamatan jalan dan menumbuhkan kesadaran bahwa keselamatan di jalan merupakan tanggungjawab baik pengguna jalan dan juga instansi terkait. (*)