Berita Economy & Industry

BPS: Relaksasi Pajak Mendorong Pertumbuhan Penjualan

JAKARTA— Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi dan penjualan mobil baru di kuartal pertama 2021 tumbuh. Relaksasi pajak Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBm) yang diberlakukan mulai awal Maret 2021 merupakan salah satu pendorong pertumbuhan penjualan mobil baru.

Dalam penjelasan pada Rabu 5 Mei 2021, BPS menjelaskan pertumbuhan produksi mobil pada kuartal pertama 2021 naik 23,36 persen menjadi 255.312 unit. Penjualan mobil baru juga naik 16,63 persen. Whole sales (dari pabrik ke dealer) pada kuartal pertama mencapai 187.021 unit. Sedangkan, penjualan sepeda motor naik 64,52 persen menjadi 1.293.933 unit.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), whole sales 84.910 unit di bulan Maret 2021 atau naik 72,6 persen dari bulan Februari 2021.  Penjualan mobil ritel pada bulan Maret juga naik 65,1 persen dari bulan Februari menjadi 77.511 unit. Bulan sebelumnya, penjualan ritel hanya mencapai 46.943 unit.

Penjualan di bulan Maret tahun 2021 ini mencatatkan kinerja positif dari tahun lalu. Secara tahunan (year-on-year),whole sales bulan Maret 2021 tumbuh 10,5 persen. Penjualan ritel (dari dealer kepada konsumen) juga naik 28,2 persen dari tahun lalu.

“Kami bersyukur dengan relaksasi pajak yang pertama, (untuk mobil) 1.500 cc ke bawah. Kalau kemudian pemerintah lakukan perluasan relaksasi, kami sambut dengan gembira,” ucap Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara pada Kamis, 25 Maret 2021, seperti dikutip Tempo.

Penjualan mobil baru secara kumulatif pada kuartal pertama 2021 sebenarnya sedikit tertekan dibandingkan 2020. Sepanjang tiga bulan pertama 2021, whole sales mobil hanya sebanyak 187.021 unit, turun 21,1 persen dibandinG kuartal pertama 2020. Penjualan mobil baru ritel sepanjang Januari sampai Maret 2021 juga merosot 18,7 persen sebanyak 178.450 unit. Penjualan ritel pada kuartal pertama 2020 mencapai 219.366 mobil.

GAIKINDO menyambut baik peraturan PPnBM. Harapannya, pemberian insentif bagi kendaraan bermotor bisa diperluas, agar ekosistem industri otomotif meningkat. (*)