Bahan Bakar & Emisi Berita Economy & Industry

British Petroleum Ikut Ramaikan SPBU Mini, Pertamina Targetkan Buka 10 Ribu Pertashop

JAKARTA— Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) skala kecil atau SPBU mini kian menjamur di pelosok daerah. Penyebabnya, makin banyak perusahaan penyalur bahan bakar minyak (BBM) yang menggarap bisnis SPBU mini.  Setelah Pertamina, Shell, dan ExxonMobil yang sudah lebih dulu masuk ke bisnis SPBU mini, kini hadir pula PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan ikut bersaing. 

PT Aneka Petroindo Raya (APR), perusahaan patungan British Petroleum (BP) dan PT AKR Corporindo akan mengembangkan SPBU mini di Indonesia pada tahun 2021. Brand and Comms Manager PT Aneka Petroindo Raya (APR) Syahran Sidik Wahab mengatakan SPBU microsite BP-AKR sedang dipersiapkan untuk hadir di beberapa wilaya di daerah Jawa Timur.  “Peresmian SPBU microsite ini akan dilakukan secara bertahap pada kuartal III dan kuartal IV 2021,” kata Syahran seperti dikutip Kontan, Rabu, 16 Juni 2021. 

Syahran belum mengungkapkan secara rinci agenda bisnis untuk SPBU mini lebih lengkap. Ia menjelaskan pihaknya sedang fokus membangun sejumlah SPBU baru hingga akhir tahun. Total ada 35 SPBU BP yang ditargetkan rampung di akhir tahun 2021. Pengembangan SPBU itu melalui program kemitraan, yaitu dealer owned dealer operated (DODO) dan company owned company operated (COCO).  

Pembangunan SPBU tersebar di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Pembukaan serta peresmian SPBU baru ini akan dilakukan secara bertahap pada kuartal ketiga dan kuartal keempat 2021. Ekspansi SPBU BP di Indonesia makin serius. Sepanjang tahun lalu, Aneka Petroindo Raya sudah mendistribusikan 26 juta liter bensin untuk konsumen. 

SPBU Minii Pertamina

Pertamina menargetkan pembangunan 10 ribu Pertashop merata di seluruh wilayah Indonesia. Penetapan target ini didasarkan animo masyarakat terhadap bisnis SPBU Mini semakin tinggi. Pertamina yang sudah lama masuk ke bisnis SPBU mini telah mengoperasikan 1.498 Pertashop. Saat ini, 1.491 Pertashop Gold, dan 7 Pertashop Platinum sudah tersebar di seluruh Indonesia. Pertashop Gold merupakan skema kemitraan paling murah. Modal yang dibutuhkan untuk membuka SPBU Pertashop Gold sebesar Rp 250 juta. “Sedangkan Pertashop Platinum membutuhkan modal Rp 400 juta,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Comercial and Trading Putut Andriatno, Jumat, 18 Juni 2021. 

Harapannya, SPBU mini yang semakin berkembang dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, ketersediaan energi berkualitas untuk masyarakat terjamin dan dapat meningkatkan perekonomian di suatu daerah.  Putut memaparkan animo masyarakat terhadap bisnis Pertashop naik seiring dengan semakin pulihnya ekonomi dan daya beli sejak pandemi Covid-19,. “Hal ini tercermin dari semakin bertambahnya pendaftar Pertashop melalui website registrasi ptm.id/Mitrapertashop,” kata Putut. 

Ia mengakui antusiasme masyarakat makin besar, karena bisnis Pertashop menawarkan berbagai keuntungan dan kemudahan, dimulai dari modal usaha kecil, potensi keuntungan, jaminan kualitas dan suplai BBM yang berlanjut. Lahan yang dibutuhkan untuk usaha juga relatif tidak luas, perizinan sederhana serta potensi pengembangan ekosistem non fuel bisnis seperti Bright Gas dan Pelumas.  “Ditambah juga adanya dukungan fasilitas pembiayaan baik Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun Kredit lainnya dari perbankan hasil kerjasama Pertamina dengan Bank Himbara,” kata Putut. (*)