Berita

Bus Wonderful Indonesia Hadir di Berlin Promosikan Wisata Nusantara

BERLIN— Indonesia menempuh cara unik mempromosikan wisata Indonesia di luar Negeri. Salah satunya melalui Bus Wonderful Indonesia.Bus-bus Wonderful Indonesia ini tampil dengan sekujur body dicat foto-foto beragam keelokan alam dan kekayaan budaya Indonesia. Kali ini mereka beroperasi di Berlin (Jerman). Bus ini mempromosikan wisata Nusantara di negara itu selama sebulan penuh.

Menyambut bursa pariwisata terbesar di dunia Internationale Tourismus Borse 2019 (ITB 2019) di Berlin, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggenjot upaya promosi dengan memanfaatkan jalur bus sebagai alat transportasi massal. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Berlin menjelaskan, ITB 2019 adalah ajang berkumpulnya wholesellers, buyers dan sellers wisata dari seluruh dunia. Dengan memanfaatkan bus-bus yang melayani berbagai rute sebagai alat untuk branding pariwisata Indonesia maka semua mata di Berlin akan memerhatikan Indonesia.

“Hasilnya sangat menarik, foto-foto yang ditempel di badan bus begitu berkesan. Banyak orang berfoto selfie dengan latar belakang bus-bus Wonderful Indonesia,” kata Menpar Arief melalui keterangan pers Jumat 8 Maret 2019 seperti dikutip iNews.

Bus Wonderful Indonesiatersebut menyusuri berbagai rute, di antaranya Tauentzienstraße, Checkpoint Charlie, Lustgarten, East Side Gallery, Strausberger Platz, Mauerpark, Hauptbahnhof, dan Brandenburg Tor, Siegessäule. Rute-rute tersebut merupakan rute dengan tingkat keramaian yang tinggi. Rencananya, label Wonderful Indonesia akan terpasang di bus-bus itu selama sebulan penuh sepanjang Maret 2019.

Beragam foto dan gambar destinasi yang menghiasi bus merupakan lokasi-lokasi yang selama ini menjadi favorit wisatawan mancanegara ke Indonesia. Itu antara lain Candi Borobudur Joglosemar, Pink Beach Komodo Labuan Bajo Nusa Tenggara Timut (NTT), Gebogan Bali, Tari Gandrung Sewu Banyuwangi Jawa Timur, Gunung Bromo Jawa Timur, Pesisir Raja Ampat Papua Barat, Wae Rebo NTT, Pulau Padar NTT, dan Danau Toba di Sumatra Utara.

Menpar Arief Yahya mengatakan langkah tersebut untuk mencuri perhatian mayoritas industri pariwisata dunia yang sedang berkumpul di Berlin. Terlebih para pelaku industri dari 180 negara di lima benua, dengan 1.000 top buyers berkualitas, 10 ribu peserta pameran, dan 160 ribu pengunjung sedang berada di kota itu. Mereka dipastikan sudah hadir H-1 untuk mempersiapkan pameran, sekaligus mengeksplorasi destinasi wisata di Berlin.

Cara ini pernah dilakukan Menpar Arief Yahya di ajang sepakbola Piala Eropa (EURO Cup) 2016 di Prancis. Bahkan ada kesan seolah Wonderful Indonesia turut menjadi sponsor penyelenggaraan Piala Eropa, salah satu kompetisi sepakbola empat tahunan antar-negara Eropa yang paling dinanti. Ketika jutaan orang berkumpul di Paris, bus-bus yang beroperasi dan berkeliling di kota itu juga dibranding dengan gambar atraktif bertema Wonderful Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya yang mendampingi Menpar Arief Yahya dan Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno menjelaskan, pada 2013 Indonesia berkesempatan menjadi “partner country” pada upacara pembukaan ITB 2013. Indonesia telah mengambil peluang baik tersebut karena untuk menjadi negara mitra harus terlebih dahulu mengikuti bidding setahun sebelumnya. “Keuntungannya, branding selama setahun sebelum ITB Berlin, bisa berpromosi di semua platform promosi ITB Berlin,” kata Nia Niscaya.

ITB Berlin adalah pameran bisnis terkemuka untuk penawaran wisata global. Perusahaan yang diwakili dalam pameran tersebut meliputi hotel, tempat wisata, operator tur, penyedia sistem, maskapai penerbangan, dan perusahaan penyewaan mobil, dan industri lainnya yang terkait dengan 3A— Atraksi, Akses dan Amenitas.

Adapun tokoh-tokoh yang hadir dan memberikan sambutan dalam upacara pembukaa pada Selasa malam 5 Maret 2019 adalah CEO Messe Berlin Christian Goke, Walikota Berlin Michael Muller, President German Travel Assosiation (DRV) Norbert Fiebig, Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili, Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Malaysia YB Datuk Mohamaddin bin Ketapi. (*)