JAKARTA— Kelompok menengah ke atas Indonesia merupakan bagian dari masyarakat yang ekonominya tak banyak terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Ini tercermin dari industri otomotif yang mengalami pemulihan lebih cepat. Ekonom Senior Faisal Basri mengungkapkan sektor otomotif mengalami pemulihan yang sangat cepat. Pertumbuhannya pada 2022 mencapai 68,68 persen.
Kondisi ini tidak hanya didorong oleh low base effect karena pandemi, tapi banyak kelompok menengah atas yang menahan belanja selama pandemi. Pada saat pandemic reda, mereka mulai belanja otomotif, terutama mobil.
“Pertanyaannya kenapa industri otomotif recovery-nya cepat? Karena praktis kelas menengah atas mayoritasnya itu tak terdampak Covid. Bahkan mereka mmeperoleh keuntungan atau pendapatan yang meningkat di era Covid karena mereka punya kelengkapan yang tidak dimiliki kalangan bawah itu,” kata Faisal seperti dikutip CNBC Indonesia, belum lama ini.
Sementara itu, penjualan sepeda motor masih di bawah. Pada 2022, penjualan motor mencapai 5,2 juta unit dan posisi ini masih jauh dari realisasi penjualan di 2022, sebesar 6,5 juta unit. “Jadi di sini mulai kelihatan recoverynya mirip huruf K, menengah atas k (mobil) yang atas dan menengah bawah k (motor) yang bawah,” ungkapnya.
Kondisi ini juga tercermin di dalam simpanan masyarakat di perbankan. Tampak orang kaya selama pandemi uangnya bertambah. Jumlah akun simpanan di atas Rp 5 miliar jumlahnya kecil dan stagnan. Tapi jumlah tabungannya terus meningkat.
Sementara masyarakat menengah bawah, jumlah akun banyak, tetapi simpanannya makin tergerus. Ini terutama berlaku bagi kelompok yang simpanannya di bawah Rp 100 juta. Data pada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukan nilai simpanan di bawah Rp 100 juta semakin berkurang, sementara nilai simpanan di atas Rp 5 miliar semakin meningkat. Nilai simpanan di bawah Rp 100 juta semakin berkurang, sementara nilai simpanan di atas Rp 5 miliar makin meningkat. (*)