Berita Economy & Industry

Dilanda Stagnasi, Nasmoco Fokus Pertahankan Penguasaan Pasar Mobil di Jawa Tengah dan Jokja

JAKARTA—PT New Ratna Motor (Nasmoco Group) menyatakan belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi besar-besaran pada tahun ini. Pemegang izin usaha dealership mobil Toyota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lebih memilih untuk fokus mempertahankan penguasaan pasar otomotif sebesar 30 persen di wilayah tersebut. Nasmoco adalah anak usaha PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) yang mengelola bidang usaha otomotif,

“Harapannya market bisa recovery di tahun 2020. Namun jika melihat proyeksi GAIKINDO yang juga tidak menargetkan peningkatan signifikan di tahun 2020 maka setidaknya diharapkan sama seperti tahun 2019,” kata Investor Relations PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk Yosef seperti dikutip Kontan.co.id 21 Januari 2020.

Pasar mobil di tahun ini hanya diperkirakan akan tumbuh tipis. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memproyeksikan penjualan mobil di tahun 2020 bisa mencapai 1,05 unit. Angka ini hanya sedikit lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penjualan mobil tahun lalu yang sebesar 1,03 juta unit untuk penjualan wholesale (dari pabrik ke dealer) dan 1,04 juta unit untuk penjualan retail (dari dealer ke konsumen).

Adapun upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mempertahankan penguasaan pasar di antaranya meliputi kegiatan-kegiatan pemasaran rutin seperti penawaran promo berhadiah, bonus aksesoris, serta pengadaan event-event khusus.

Selain melakukan kegiatan pemasaran rutin, Nasmoco juga berencana merenovasi jaringan dealer yang sudah ada. Untuk diketahui, saat ini Nasmoco Group telah memiliki sebanyak 24 dealer di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Sebagai anak usaha  PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk yang mengelola bidang usaha otomotif, Nasmoco memiliki kontribusi yang taak sedikit bagi pendapatan CARS.

Menurut keterangan Yosef, pada sembilan bulan pertama tahun lalu, usaha dealership Nasmoco berkontribusi sekitar 67 persen sampai 68 persen dalam pendapatan konsolidasi CARS. Hingga kuartal ketiga tahun lalu, CARS mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 5,5 triliun, atau turun sekitar 3 persen dibanding pendapatan pada sembilan bulan pertama tahun 2018 yang sebesar Rp 5,6 triliun.

Sementara itu, laba bersih konsolidasian CARS tertekan sekitar 42 persen secara tahunan (year on year, yoy) menjadi Rp 117 miliar dari sebelumnya Rp 202 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. (*)