Berita Economy & Industry

Fiat, Chrysler, Peugeot Merger Membentuk Nama Baru Stellantis

MILAN— Produsen mobil Fiat (Italia), Chrysler (Amerika Serikat, AS), dan Peugeot SA (Prancis) akhirnya menyelesaikan merger. Mereka sepakat menggunakan nama baru, Stellantis, dan tempil menjadi grup otomotif terbesar keempat di dunia yang akan menjadi pesaing terberat bagi Toyota dan Volkswagen. 

Butuh lebih dari satu tahun bagi produsen ketiga mobil itu menyelesaikan kesepakatan bernilai 52 miliar dolar AS. Kesepakatan itu molor karena ekonomi global terhambat oleh pandemi. Mereka pertama kali mengumumkan rencana bergabung pada Oktober 2019. Dengan penggabungan itu, grup otomotif tersebut bisa mencatatkan penjualan sekitar 8,1 juta unit mobil.

“Penggabungan antara Peugeot SA dan Fiat Chrysler Automobiles NV akan memimpin jalan bagi Stellantis NV dan bisa menjadi efektif pada hari ini,” bunyi kalimat pernyataan mereka  yang dikutip KONTAN dari Reuters, Senin 18 Janurai 2021. 

Saham Stellantis mulai diperdagangkan di Milan dan Paris pada hari Senin. Sementara di New York pada hari Selasa. Sekarang para analis dan investor sedang mengamati bagaimana strategi CEO PSA Carlos Tavares menghadapi tantangan di tengah kelebihan kapasitas produksi hingga penurunan kinerja di China. 

Tavares akan mengadakan konferensi pers pertamanya sebagai CEO Stellantis pada hari Selasa, setelah sahamnya diperdagangkan di bursa efek New York bersama Ketua John Elkann. FCA dan PSA mengatakan Stellantis dapat memangkas biaya tahunan lebih dari 5 miliar euro atau setara 6,1 miliar dolar AS tanpa penutupan pabrik. Diperkirakan investor akan tertarik untuk berinvestasi. 

Marco Santino, seorang mitra di konsultan Oliver Wyman, berharap Tavares segera mengungkapkan garis besar rencana bisnisnya tanpa membocorkan terlalu banyak detail pada awalnya. “Dia terbukti menjadi tipe orang yang lebih banyak bertindak daripada berkata-kata. Jadi saya tak berpikir dia akan membuat pernyataan keras atau mencoba untuk menjual target secara berlebihan,” katanya.

Sama dengan produsen mobil global lainnya, Stellantis perlu berinvestasi miliaran dolar pada tahun-tahun mendatang untuk mengubah jangkauan kendaraan listrik. Tetapi tugas mendesak lainnya membayangi, termasuk menghidupkan kembali kekayaan kelompok yang tertinggal di China, merasionalisasi bisnis global yang besar dan mengatasi kelebihan kapasitas yang sangat besar. “Ini akan menjadi proses langkah demi langkah, untuk memungkinkan pasar lebih menghargai setiap langkah. Saya tak berpikir kami akan memiliki semua detail sebelum satu tahun,” kata Santino. (Foto: Newsbeezer)