JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat data penjualan mobil di sepanjang triwulan pertama 2022 lalu. Di situ volume penjualan tercatat mencapai 263.810 unit. Artinya, tumbuh hingga 41,4 persen dibanding realisasi pada periode sama tahun 2021 sebelumnya.
Capaian tersebut dianggap sebagai sinyal awal yang positif di mana industri otomotif nasional mulai mampu menggeliat pasca pandemi COVID-19. Ada empat faktor yang diyakini menjadi penopang utama tren kebangkitan industri otomotif tersebut.
“Faktor pertama jelas soal daya beli masyarakat yang sudah membaik, di tengah pemulihan ekonomi nasional. Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang kembali membolehkan mudik ikut mendorong masyarakat untuk membeli kendaraan roda empat. Yang satu dua tahun lalu masih menahan, menunda, dengan sudah boleh mudik maka akhirnya beli,” kata Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara, di Jakarta, Selasa 12 April 2022 seperti dikutip IDXChannel.
Tak hanya itu, melambungnya harga komoditas menurut Kukuh juga turut berperan meningkatkan penjualan mobil, terutama di segmen kendaraan niaga. Selain itu, tren positif penjualan kendaraan juga ditopang oleh insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) sejak 1 Maret 2021 sehingga lebih meringankan harga jual.
“Meski insentif ini masih akan berakhir pada September 2022, kami optimistis pengaruhnya cukup besar. Kita sudah di tahap ekspansi awal. Ekosistem industri otomotif ini ada sekitar 1,5 juta orang (yang terlibat) jadi ketika sudah pulih maka mereka bisa kembali bekerja,” kata Kukuh. (*)