JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) minta pada para anggotanya agar tak hanya menjadikan pasar impor mobil utuh (completely built up, CBU). Produsen didorong harus mendirikan pabrik di Indonesia sehingga dapat melakukan produksi.
“Jelas kami dorong. Assembling-lah paling tidak di Indonesia, kalau belum bisa manufacturing, rakitlah di Indonesia dulu,” kata Ketua I GAIKINDO Jongkie D Sugiaro di sela pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show(GIIAS) 2022, di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang (BANTEN), seperti dikutip CNN.
Saat ini tak semua produsen mobil mempunyai pabrik di Indonesia. Mereka masih mengandalkan impor CBU sepenuhnya dari negara lain. Beberapa perusahaan anggota GAIKINDO yang masih mengandalkan impor mobil di antaranya Subaru, Kia, Mazda, MG, Volkswagen, Renault, Audi.
Jongkie melanjutkan investasi untuk industri otomotif Tanah Air sangat penting. Menurutnya, investasi pabrik di Indonesia bukan hanya agar membuat produk tersebut makin kompetitif, tapi juga untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. “Kita butuh lapangan kerja, kita butuh investasi, paling tidak dirakit dulu sebelum manufaktur,” kata dia.
Jongkie mengatakan, jumlah produsen mobil yang berinvestasi untuk membangun pabrik perakitan kendaraan di Indonesia terus tumbuh. Buktinya, angka impor CBU mobil ke Indonesia makin kecil. “Lihat saja di data GAIKINDO, impor menurun terus, tak sampai 100 ribu unit sekarang. Ekspornya sekitar 400 ribu unit,” kata Jongkie. (*)