JAKARTA—DPR RI minta PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negwra (BUMN) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) menyusul jatuhnya harga minyak mentah dunia akibat. Anggota Komisi VI Andre Rosiade mengatakan pemerintah harus cepat menurunkan semua harga BBM untuk mengurangi beban masyarakat di masa krisis akibat wabah virus pada saat ini. Ia mengusulkan harga BBM pada kisaran Rp 4.000 per liter.
“Orang rakyat sudah teriak, masa pemerintah masih kaku sih? Harusnya sekarang sudah Rp4 ribu ya,” kata Andre seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa 21 April 2020.
Andre mengatakan kisaran harga itu bisa diterapkan untuk semua jenis BBM yang dijual Pertamina. Sebab harga minyak mentah dunia sudah turun drastis hingga ke angka terendah sepanjang sejarah. Ia menyinggung sejumlah negara tetangga yang sudah menurunkan harga BBM jauh di bawah harga yang masih diterapkan Indonesia.
“Nah kami minta Pertamina menurunkan harga minyak di tiga bulan ini ya. Pertama karena minyak dunia sudah turun, kedua karena dampak wabah ini benar-benar memukul rakyat,” katanya.
Desakan untuk menurunkan harga BBM telah disampaikan dalam rapat antara Komisi VI DPR RI dengan Pertamina, Kamis 16 April 2020 lalu. Andre membuka peluang pihaknya akan kembali memanggil Pertamina dan Kementerian BUMN jika harga BBM belum kunjung turun. “Kami tunggu jawaban tertulis mereka selama sepuluh hari, kita kaji, nanti kita panggil lagi,” katanya.
Sebelumnya, harga minyak mentah dunia turun drastis di tengah pandemi wabah virus. Penurunan harga terjadi karena kekhawatiran pasar atas penurunan permintaan minyak akibat pandemi virus.
Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) bahkan minus 37,63 dolar AS per barel pada perdagangan Senin 20 April 2020. Harga ini merupakan harga terendah sejak NYMEX membuka perdagangan minyak berjangka pada 1985 silam. (*)