Berita Berita APM Road Safety

Hino: Truk ODOL justru Merugikan Pengusaha

JAKARTA— Truk dengan ukuran bak dan muatan berlebih atau biasa dikenal dengan over dimension overloading (ODOL) kerap ditemui di jalanan Indonesia.Para pelaku truk ODOL biasanya mengakali dengan melakukan perubahan pada sasis dan bak truk, misalnya memperpanjang sasis atau roda belakang agar ukuran bak yang dipasang bisa lebih besar, dan mampu mengangkut barang lebih banyak. Ini jelas menimbulkan banyak kerugian, terutama untuk pengusaha atau pemilik truk. 

Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia Prasetyo Adi Yudho mengatakan perubahan pada sasis truk dapat menimbulkan dampak negatif untuk berbagai aspek, mulai dari berkurangnya kekuatan, manuver, serta daya pengereman. “Pertama, kekuatan dari rangka sasisnya berubah. Baik dari segi kekuatan maupun titik tumpu beban. Kedua, turning radius bertambah besar, sehingga lebih susah bermanuver,” kata Prasetyo seperti dikutip Kompas pada Selasa, 19 Januari 2021. 

Perubahan sasis juga menyebabkan biaya perawatan truk meningkat, karena komponen-komponen sasis jadi lebih cepat rusak dari waktu yang seharusnya. Pengusaha atau pemilik truk harus menyiapkan ongkos tambahan yang malahan membuat bisnis merugi. Dampak lainnya, daya pengereman juga berkurang karena beban yang diangkut melebihi batas. Adanya truk ODOL yang berkeliaran di jalan umum sangat meresahkan, karena dapat membahayakan banyak pengguna jalan lainnya. 

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko mengungkapkan adanya perubahan distribusi beban pada truk ODOL, yang biasanya 15 persen di as roda depan, dan sisanya pada as roda belakang. Pada truk ODOL, perbandingan distribusi bebannya berubah menjadi bagian depan yang lebih kecil, sementara bagian belakang lebih besar. 

Menurutnya, kendaraan over dimension dianggap menyalahi perhitungan teknis spesifikasi kendaraan dan bisa membahayakan. Bambang juga mengatakan dimensi yang berlebih serta kesalahan perhitungan distribusi beban dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada truk, seperti sasis patah, borosnya pemakaian ban, dan usia bearing juga jadi lebih pendek. (*)