JAKARTA— Industri otomotif di Indonesia berkembang cukup pesat. Sektor ini bahkan mengalami kenaikan tajam setelah pemerintah menerapkan kebijakan bebas Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
CEO Otoklix Martin Reyhan Suryohusodo mengatakan, servis mobil sebelum melakukan perjalanan jauh sangat penting. Pengguna memiliki dua opsi utama, yakni pergi ke bengkel resmi yang mahal atau di bengkel umum.
“Jika kita servis di bengkel umum masalah yang terjadi sering kali harga tidak transparan, kedua kecenderungan spare part belum tentu genuine dan asli,” kata Martin dalam Power Breakfast IDX, Rabu 20 April 2022 seperti dikutip IDXChannel.
Menurut Martin, perkembangan otomotif di Indonesia cukup signifikan. Angkanya sekitar 10 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Sedangka populasi total mobil yang saat ini mencapai 16 juta. Ini menunjukan masalah terkait hal tersebut juga besar.
Mengikuti pertumbuhan era digital, lanjut Martin, Otoklix berupaya melakukan eliminasi asimetri informasi antara pemilik mobil dan bengkel untuk memberikan pelayanan pada pemilik mobil dengan kapabilitas untuk transparansi harga hingga servis. “Mengubah sebuah aksi servis mobil yang tadinya susah jadi menyenangkan untuk pemilik mobil menggunakan teknologi untuk membantu agar pemilik mobil bisa dengan gampangnya melakukan servis mobil di seluruh bengkel cakupan kita,” katanya.
Di sisi lain, bukan hanya membantu pemilik mobil untuk booking servis, tapi saat musim mudik saat ini, Otoklix membantu bengkel untuk meningkatkan potensi pendapatan mereka agar terus bertumbuh. Otoklix menawarkan solusi dengan satu klik yang memudahkan pemilik mobil mencari dan menemukan bengkel dengan memilih servis yang sesuai.
Dengan kata lain, aplikasi servis mobil ini mengutamakan transparansi harga dengan sang pemilik mobil yang menentukan sendiri apakah servis ringan atau servis berat. Mengaku telah mendapatkan suntikan dana 110 juta dolar AS, Martin mengatakan bakal menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan kinerja bengkel yang akan di-upgrade Otoklix. (*)