JAKARTA— Kepala Departemen Service Astra Isuzu (Anjar Kisworo) menjelaskan ihwal Isuzu Panther yang menjadi perbincangan selama Jabodetabek dilanda banjir. Selain karena posisi air intake (saluran udara menuju ruang bakar mesin), sejumlah komponen mobil ini juga diklaim memiliki kemampuan adaptif terhadap berbagai kondisi jalan dan cuaca.
Pertama, kata dia, mesin Panther menggunakan direct-injection diesel 4JA1-L dengan suplai turbo charger. Mesin itu diklaim tangguh dan andal melibas berbagai kondisi jalan, termasuk saat banjir. Kerja mesin diesel juga disebut relatif lebih tangguh dari mesin bensin.
“Sistem pembakaran mesin diesel tak memerlukan pengapian sehingga membuat sistem kelistrikan tak sekompleks mesin bensin yang memelukan sistem busi, yang membuatnya lebih rawan terkendala dengan air,” ujar Anjar dalam keterangan pers seperti dikutip Tempo, Jumat 3 Januari 2019.
Adapun posisi mesin, air intake, dan sejumlah komponen setiap merek dan tipe unit bisa saja berbeda-beda. Namun khusus untuk Panther, letak air intake dan baterainya cukup tinggi, sehingga udara masuk tak mudah menyedot air. “Posisi saringan udara juga tinggi dan sistem sealed kelistrikannya bagus. Jadi saat mobil berjalan di air akan sulit masuk ke fender dan ruang mesin,” katanya.
Meski demikian, Anjar menyarankan agar pengguna mobil tetap berupaya menghindari daerah banjir. Sebab ada banyak faktor eksternal yang dapat menimbulkan kerusakan atau kemacetan kerja sejumlah komponen mobil. “Misalnya lubang jalan yang tak terlihat, arus air deras, gelombang, dan cipratan air yang dapat menimbulkan kerusakan lain,” katanya.
Sebelumnya, Technical Advisor Isuzu Astra (Indarto) menjelaskan secara teknis, bahwa selama batterai dan jalur kelistrikan tidak korsleting, serta air intake tak kemasukan air, maka mobil akan tetap bisa berjalan. “Secara teknis, letak air intake Panther membuat aliran air cenderung terbelah dan terdorong ke depan,” katanya.
Sayangnya, Isuzu Panther hingga saat ini belum ada kejelasan apakah akan diremajakan atau disuntik mati. Dalam berbagai kesempatan, Isuzu Indonesia tak bersedia menjawab pertanyaan mengenai masa depan mobil yang pernah menjadi rival kuat Toyota Kijang Innova beberapa tahun lalu. (Foto: Liputan6)