Berita

Mengenang Probosutedjo, Perintis General Motors di Indonesia

JAKARTA— Probosutedjo, adik dari Presiden kedua RI Soeharto, meninggal dunia di RS Cipto Mangunkusomo pada Senin 26 Maret 2018. Pria kelahiran 1 Mei 1930 itu salah satu pengusaha sukses dalam negeri. Ia dikenal sebagai pengusaha khususnya di bidang kehutanan. Namun pada 1970-an, Ia sempat mencoba peruntungan di industri otomotif Tanah Air.

Probosutedjo mendirikan PT Garmak Motor Ltd pada 1976 sebagai agen tunggal pemegang merek (APM) dan perakitan untuk Chevrolet di Indonesia. Perusahaan tersebut menjadi pintu masuk produsen otomotif Chevrolet, bagian dari General Motors Corp (GMC) ke Indonesia.

Mengutip berbagai sumber, PT Garmak Motor Ltd saat itu berhasil menjual 1.000 unit per bulan pada 1980. Namun bisnis otomotifnya terus turun hingga hanya menjual kurang dari 200 unit dalam per bulan. Pemasaran Chevrolet dinilai tak terlalu kuat.

Akhirnya pada 1993 General Motors Corp membeli saham PT Garmak Motor Ltd sebesar 60 persen yang selanjutnya mendirikan PT General Motors Buana Indonesia. Tujuan membentuk perusahaan patungan (joint venture) tersebut untuk memproduksi dan merakit kendaraan komersial ringan dan mobil penumpang di negara Asia.

PT GMBI memiliki tanggung jawab untuk perakitan mobil penumpang Opel pada 1994 dan kendaraan komersial ringan setir kanan GM pada 1995. Pada kenyataannya, General Motor Buana Indonesia menjual 750 kendaraan, sebaian besar sedan Opel.

Demi menguatkan pangsa pasar, GMAC menggandeng Lippo Finance mendirikan usaha patungan dengan izin menteri keuangan Indonesia pada 28 November 1995, dengan 80 persem saham dikendalikan oleh General Motor.

Pada minggu pertama pertama bulan Januari 1998, GM membeli PT Garmak dan mengambil alih seluruh operasi di Indonesia. Dan kesiapan ini diharapkan membuahkan hasil. Managing Director GM Indonesia Leonard L Brownfield memproyeksikan penjualan tembus 5.500 unit mobil penumpang dan 12.500 kendaraan komersial pada tahun 1997. (CNN)