Berita

Menteri Perindustrian: Industri Otomotif Perlu Berkolaborasi

Foto: suara.com

Foto: suara.com

JAKARTA– Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta para pelaku industri otomotif di Indonesia berkolaborasi menciptakan produk yang diminati masyarakat saat ini serta meningkatkan perekonomian nasional. Menteri mengatakan itu pada Peluncuran Daihatsu Sigra dan Toyota Calya di PT Astra Daihatsu Motor Karawang Plant, Karawang, Jawa Barat, Selasa 2 Agustus 2016.

“Kami mengapresiasi PT Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota Astra Motor atas pencapaian produk kolaborasi yang diperkenalkan hari ini,” katanya.

Kolaborasi untuk proses penelitian dan pengembangan dalam membuat produk kendaraan yang berkualitas dan unggul. “Kami harapkan ke depa makin banyak diproduksi kendaraan-kendaraan global untuk bisa memasuki pasar ekspor,” katanya.

Kolaborasi untuk membangun sinergi dengan para pelaku industri komponen dalam negeri sehingga akan meningkatkan kemandirian industri otomotif nasional, terutama di bidang teknologi engine, transmisi dan axle. “Kami mengajak seluruh produsen otomotif bersama mitra usahanya untuk berkomitmen terus-menerus berinvestasi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi industri kendaraan bermotor serta komponennya di ASEAN bahkan di dunia,”katanya.

Menurut Airlangga, industri kendaraan bermotor dalam negeri semakin berkembang dan terus mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. “Penjualan kendaraan bermotor roda empat pada 2015 mencapai 1,1 juta unit. Pemerintah optimistis angka penjualan ini akan terus meningkat sesuai dengan peningkatan ekonomi Indonesia,” ungkapnya.

Menteri Airlangga mengimbau produsen otomotif agar secara terus-menerus menjaga bahkan meningkatkan kualitas serta menepati jadwal komitmen manufaktur dan mengutamakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang telah diprogramkan.

“Kami berharap industri otomotif makin mengajak serta industri kecil dan menengah (IKM) logam, karet, plastik dan kulit sebagai pendukung industri otomotif,” katanya. Itu sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) yang menyatakan pengembangan industri otomotif sebagai salah satu dari 10 industri prioritas andalan.

Pemerintah Indonesia bertekad untuk menjaga, meningkatkan dan menyempurnakan iklim usaha yang kondusif sehingga para investor memiliki kepastian berusaha yang lebih baik dalam menyusun pengembangan industrinya secara lebih terukur dan terencana. “Pemerintah yakin melalui berbagai paket kebijakan ekonomi Pemerintah akan meningkatkan iklim usaha dan meningkatkan kepercayaan investor,” katanya. (*)