JAKARTA— Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menolak usulan pajak nol persen untuk pembelian mobil baru selama masa pandemi virus corona baru (Covid-19) berlangsung. “Kami tak mempertimbangkan saat ini untuk memberikan pajak mobil baru sebesar nol persen seperti yang disampaikan oleh industri maupun dari kemenprin,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita pada beberapa waktu yang lalu, seperti dikutip Tempo.
Wacana pajak nol persen untuk pembelian mobil baru diusulkan kalangan industi otomotif. Harapannya, relaksasi pajak ini mampu meningkatkan daya beli konsumen di sektor otomotif. Meski usulan relaksasi pajak nol persen ditolak, itu tak langsung memberikan kejelasan serta kepastian di pasar otomotif saat ini.
Sebelumnya, pasar otomotif sempat bimbang karena wacana pajak nol persen tersebut. Wacana tersebut sebelumnya dikhawatirkan akan mengganggu penjualan mobil baru karena konsumen menunggu pembebasan pajak. Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy menilai keputusan pemerintah menolak usulan relaksasi pajak nol persen untuk pembelian mobil baru telah memberikan kejelasan dan kepastian dalam pasar otomotif nasional tentang pajak. “Pasar otomotif kini sudah ada kepastian soal pajak yang sebelumnya diusulkan nol persen” kata Anton.
Menurut Anton, meski ditolak, industri otomotif tetap memerlukan dukungan dari pemerintah. “Apa dukungan yang diberikan untuk industri otomotif ke depannya? Termasuk dari pemerintah,” kata dia.
Ia berharap pasar otomotif akan terus tumbuh meski usulan relaksasi pajak nol persen ditolak. Penjualan mobil di Indonesia sepanjang September 2020 mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan wholesales (pengiriman unit MOBIL dari pabrik ke dealer), tercatat sebesar 48.554 unit.
Angka ini meningkat 23,3 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 37.277 unit. Sedangkan total penjualan wholesales Januari-September 2020 mencapai 372.046 unit, angka ini lebih rendah 50,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 757.661 unit.
Untuk penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) pada September 2020 tercatat sebanyak 43.362 unit. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 13,1 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 37.655 unit. Sedangkan kumulatif penjualan ritel Januari-September 2020 sebesar 407.396 unit. Angka ini turun 46,6 persen sebesar 762.390 unit.
Angka ini meningkat 101,4 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 29.584 unit. Sedangkan total produksi Januari-September 2020 mencapai 483.207 unit, atau turun 49,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 955.354 unit.
Kinerja ekspor mobil secara utuh (completely built up, CBU) sepanjang September 2020 juga melonjak drastis sebanyak 20.923 unit, naik 47,4 persen dibanding ekspor Agustus sebanyak 14,194 unit. Angka kumulatif ekspor Januari-September 2020 mencapai 155.258 unit, turun 35,4 persen dibanding periode sebelumnya sebanyak 240.446 unit. (*)