Berita Berita APM

Penjualan Mobil Suzuki Mencapai 89 Ribu Unit, New Carry paling Laris

JAKARTA— PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) menutup tahun 2022 dengan penjualan nasional sebanyak 89.067 unit mobil. Sebagian besar penjualan tersebut diperoleh model New Carry (60 persen), XL7 (18 persen), dan All New Ertiga (12 persen). Assistant to Department Head 4W Sales PT SIS Randy R Murdoko dalam keterangan resminya belum lama ini mengatakan  pada 2022, penjualan New Carry pada Desember merupakan yang tertinggi.

Pada periode Januari sampai Desember 2021, kendaraan niaga New Carry yang dijuluki “Rajanya Pick-Up” meraup penjualan naik dua persen menjadi 52.322 unit. XL7 juga mencatatkan performa penjualan yang positif untuk kendaraan penumpang. Pada 2022 dengan penjualan sebanyak 15.998 unit, meningkat sembilan persen dibanding tahun 2021. Performa Suzuki juga ditopang oleh kehadiran All New Ertiga yang di Bulan Desember 2022 meningkat sebesar 18 persen.

Dari keseluruhan varian yang ada di All New Ertiga, varian yang dilengkapi teknologi hybrid berkontribusi sebesar 59 persen pada Desember 2022. Penjualan ritel varian hybrid di Desember 2022 tersebut mengalami peningkatan tujuh persen dibanding bulan sebelumnya. Selain ketiga kontributor tersebut, laporan penjualan ritel mobil utuh (completely built up, CBU) Suzuki juga naik 4 persen pada 2022 menjadi 5.785 unit CBU dibanding tahun sebelumnya.

Model global yang atraktif seperti S-Presso dan Baleno menjadi dua kontributor utama terhadap peningkatan penjualan CBU Suzuki. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen yang ada di Indonesia terhadap model yang dimiliki oleh Suzuki global meningkat. 

“Bertambahnya kebutuhan dan aktivitas atau munculnya usaha baru yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia membuat penjualan Suzuki meningkat di tahun ini. Ditambah dengan peluncuran model-model mobil Suzuki baru yang menarik selama tahun 2022, mampu memikat hati konsumen. Dua hal inilah yang menurut Suzuki menjadi penentu terpilihnya produk Suzuki sebagai teman aktivitas masyarakat sehari-hari,” kata Rendy seperti dikutip ANTARA. (*)