JAKARTA. Pasar otomotif nasional masih lesu menjelang tutup tahun. Mengacu kepada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil secara ritel (dari dealer ke konsumen) tercatat sebesar 847.164 unit sepanjang Januari hingga Oktober 2019. Sebagai perbandingan, penjualan ritel mobil di periode yang sama di tahun sebelumnya mencapai 945.159 unit. Artinya, terjadi penurunan sekitar 10,36 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dalam realisasi penjualan tersebut, Toyota masih menjadi brand dengan penguasaan pasar terbesar dengan penjualan ritel sebanyak 267.912 atau setara dengan sekitar 31,6 persen dari total penjualan mobil di sembilan bulan pertama. Pada posisi kedua Daihatsu menyusul dengan penjualan ritel di angka 143.217 unit. Capaian ini menjadikan Daihastu dengan penguasaan pasar terbesar kedua dengan porsi sekitar 16,9 persen.
Sementara itu, Honda berhasil merengkuh penguasaan pasar sekitar 14,4 persen dari realisasi penjualan mobil di sembilan bulan pertama dengan capaian penjualan ritel sebanyak 122.066 unit. Meski masih mengalami penurunan, Co-Chairman I GAIKINDO, Jongkie D Sugiarto mengatakan realisasi penjualan mobil per Oktober 2019 masih sejalan dengan target GAIKINDO di 2019.
Sebelumnnya GAIKINDO sempat merivisi target penjualan mobil tahun dari yang semula sebesar 1 juta unit menjadi 1,1 juta unit lantaran lesunya pasar otomotif di tahun 2019. Dengan demikian, realisasi penjualan pada sepuluh bulan pertama tahun 2019 sudah mencapai 84,71 persen. “Masih ada dua bulan lagi, mudah-mudahan bisa dapat penjualan 150 ribu unit lagi,” kata Jongkie seperti dikutip Kontan.
Proyeksi 2020
Kondisi ekonomi global yang masih belum stabil di akhir 2019 ini tampaknya akan berpengaruh pada sektor penjualan industri otomotif 2020. Ini disampaikan Rahmat Samulo (Direktur Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia, IAMI). “Saya rasa dari indikator ekonomi masih menunjukkan angka yang sama tahun ini. Tentunya harapan kita sebagai pengusaha, seluruh proses productivity bisa meningkat dengan proses yang lebih baik pada ujungnya,” kata Rahmat seperti dikutip Kompas.
Hal senada juga disampaikan oleh Elvina Afny selaku Head Marketing Product Planning Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Menurut dia, pasar komoditas saat ini memang sedang mengalami penurunan, sehingga wajar saja jika pasar industri otomotif juga terseret turun. “Kalau yang komersial ini kita melihatnya lebih ke arah yang berkaitan dengan komoditas. Kalau pasar komoditasnya turun, enggak lama kemudian transportnya juga turun, seperti mobil pick up low yang juga mengalami penurunan. Analisa kita memang ada penurunan pada sektor komoditas,” kata Elvina.
Elvina menyebutkan, produksi tahun 2020 akan tak jauh berbeda dengan data proyeksi GAKINDO. Proyeksi tahun 2020 produksi otomotif Indonesia mencapai 1,05 juta unit atau naik lima persen dibanding sebelumnya. “Produksi 2020 kami ikut saja GAIKINDO. Jika proyeksinya satu juta unit tahun depan dengan pertumbuhan GDP 4,9 persen sampai 5,2 persen pasar akan tumbuh, tapi tumbuhnya tipis,” kata Elvina. (*)