Berita Economy & Industry

Subsidi Kredit Mobil akan Membantu di Tengah Kondisi Pasar yang sedang Turun

JAKARTA— Rencana pemerintah memberi subsidi untuk kredit kendaraan bermotor disambut positif pelaku industri otomotif. Mereka berharap keringanan bunga kredit dapat sedikit membantu pasar mobil yang lesu akibat wabah. Jongkie Sugiarto (Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Indonesia, GAIKINDO) mengatakan saat ini penggunaan mekanisme kredit bagi konsumen mobil Indonesia adalah pilihan utama, lantaran mudah dan tak harus mengeluarkan uang tunai dengan jumlah besar saat pertama kali membeli.

“Di Indonesia penjualan mobil itu, total semua segmen, kira-kira 70 persen adalah kredit atau leasing,” kata Jongkie seperti dikutip Kontan.co.id, Selasa 5 Mei 2020

Pelaku bisnis akan menanti pelaksanaannya sebab yang menjalankannya nanti ialah perusahaan pembiayaan. GAIKINDO berharap keringanan kredit ini dapat sedikit membantu memulihkan pasar mobil nasional. Proyeksi asosiasi untuk penjualan domestik tahun ini masih belum berubah, berada di kisaran 600 ribu unit atau susut sekitar 40 persen dibanding tahun lalu.

Penjualan yang merosot membuat pabrikan mobil tak akan memproduksi terlalu banyak apalagi beberapa pabrikan menutup sementara lini produksinya untuk menahan wabah ini. Dengan konsumsi mobil yang susut tersebut, Jongkie memperkirakan produksi tahun ini hanya berkisar 700 ribu unit sampai 800 ribu unit saja.

Angka itu turun dibanding produksi tahun lalu yang mencapai 1,28 juta unit. GAIKINDO memprediksi angka produksi tahun lalu tersebut masih belum bisa dicapai di tahun depan, kemungkinan baru bisa diraih antara tahun 2022 atau 2023. Yusak Billy, Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) juga menganggap stimulus tersebut akan membantu pasar otomotif yang tengah turun. “Uang muka dan cicilan ringan yang sangat membantu meningkatkan pasar mobil nasional,” katanya.

Sebagian besar pemesanan mobil Honda ialah kredit, yang menurut Yusak sekitar 55 persen dari total penjualan. Biasanya tenor yang dipilih sekitar tiga tahun sampai lima tahun dan Honda membebaskan pelanggan untuk memilih leasingnya masing-masing. Mengenai volume produksi, di tengah pasar yang turun, Yusak mengatakan bahwa produsen akan menyesuaikan stok dengan kondisi seluruh dealer Honda. Apalagi pabrik juga sempat menghentikan secara sementara pabrik sekitar 14 hari.

“Akan ada penyusutan (produksi) dibanding tahun lalu namun untuk berapa besarnya masih melihat kondisi pasar yang terus berubah tiap saat,” kata Yusak. 

HPM memiliki pabrik dengan kapasitas terpasang mencapai 240 ribu unit per tahun yang memproduksi model Honda Brio, Mobilio, BR-V, HR-V, CR-V, dan Honda Jazz. (*)