BISNIS— Pergerakan terlalu cepat (volatil) suku bunga acuan dinilai menjadi salah satu pemicu lesunya pasar otomotif pada awal 2024. Sebagai solusi, Suzuki menilai agar kebijakan moneter setidaknya bisa dijaga agar tetap stabil.
4W Marketing Director Suzuki Indomobil Sales Harold Donnel menjelaskan kunci dari pasar otomotif bukanlah meningkatkan penjualan, tetapi menjaga keseimbangan antara permintaan, dan pasokan secara beriringan. Ada beberapa faktor yang membuat pasar otomotif lesu pada awal tahun 2024 ini. Antara lain perubahan teknis dari NIK 2023 menjadi 2024, komposisi, bea balik nama kendaran bermotor (BBNKB), dan dampak Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurutnya, Pemilu 2024 membuat konsumen cenderung menahan pembelian mobil, plus imbas kebijakan suku bunga kredit untuk kendaraan. Di sisi lain, suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) terkait kondisi perekonomian saat ini terbilang volatil terlebih adanya pengaruh dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yakni Federal Reserve (The Fed).
Sementara banyak lembaga keuangan termasuk perbankan juga harus menentukan suku bunga untuk kredit kendaraan bermotor dengan melakukan profiling terhadap nasabah melalui metode character, capacity, capital, collateral, dan condition (5C)
Hal ini juga memiliki hubungan erat dengan lembaga keuangan yang harus menjaga kemungkinan terjadinya kredit macet (non-performing finance/loan, NPF/NPL) untuk keberlangsungan perusahaan masing-masing. “Kunci mengembangkan kesehatan industri otomotif adalah suku bunga BI yang stabil. Kenaikan hanya 10 atau 15 basis poin itu sangat berpengaruh,” katanya Selasa 28 Mei 2024)
Sementara itu, agen pemegang merek (APM) akan menerapkan strategi dengan menggencarkan inovasi, teknologi, hingga program. Ini bertujuan untuk menarik untuk memacu minat masyarakat dalam membeli mobil baru. Momentum lain yang diharapkan dapat mengerek industri otomotif Tanah Air adalah pameran mobil GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS 2024) dan juga GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) penjualan mobil Suzuki secara whole sales mencapai 22.785 unit pada Januari-April 2024. Ini turun 15,9 persen dari 27.104 unit dibanding April 2023. Suzuki juga menduduki peringkat keenam penjualan terbanyak sepanjang Januari-April 2024 dengan pangsa pasar sekitar 8,6 persen. (*)