Berita Economy & Industry Transportasi

Tahun 2021, Jasa Marga Mengoperasikan Jalan Tol sepanjang 55,6 Kilometer

JAKARTA— PT Jasa Marga Persero Tbk (JSMR) fokus memperbaiki kinerja seiring dengan meningkatnya pendapatan tol di tahun 2021 ini. Pada tahun ini Jasa Marga mengoperasikan jalan tol sepanjang 55,6 kilometer.  Itu di antaranya adalah Jalan Tol BORR seksi IIIA (Sp Yasmin – Sp Semplak) sepanjang 2,8 kilometer, Jalan Tol Cinere – Serpong Seksi I (Serpong-Pamulang) sepanjang 6,5 kilometer, Jalan Tol Cengkareng – Batuceper – Kunciran sepanjang 13,9 kilometer, serta Jalan Tol Balikpapan – Samarinda seksi 1 (KM 13-Samboja) dan 5 (KM 13-Sepinggan) sepanjang 32,4 kilometer.

Fokus tersebut sejalan dengan sinerginya di tiga lini bisnis Jasa Marga— konsesi jalan tol, lini bisnis pengoperasian jalan tol, dan prospektif untuk mengoptimalkan seluruh rantai nilai perusahaan. Pada lini bisnis konsesi jalan tol, Jasa Marga berupaya mengoptimalkan aset yang dimiliki dan memperbaiki fundamental atas seluruh ruas jalan tolnya. Sedangkan pada lini bisnis pengoperasian jalan tol, mereka mendorong inovasi di bidang teknologi terkait ETC, ITS, dan IMS untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan operasional, salah satunya dengan meluncurkan Jasa Marga Toll Road Command Center dan Aplikasi Travoy 3.0.  

“Pada lini bisnis prospektif, perusahaan juga berupaya memperkuat bisnis pengelolaan rest area serta sewa iklan dan utilitas melalui perbaikan proses bisnis secara berkesinambungan,” kata Corporate Secretary Jasa Marga Reza Febriano sepeti dikutip Kontan.co.id, sekitar akhir Oktober 2021. 

Sampai dengan September 2021, volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) transaksi di ruas tol yang dioperasikan oleh Jasa Marga Group mencapai 2,75 juta unit mobil per hari. Angka ini naik sebesar 5,9 persen dibanding periode Januari-September 2020. Reza mengatakan peningkatan LHR transaksi terjadi di sejumlah jalan tol, antara lain Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang naik 8,4 persen dan Jalan Tol Jakarta-Tangerang yang naik 6,3 persen.  Dengan kenaikan tersebut, JSMR memproyeksikan masih adanya potensi kenaikan volume LHR transaksi yang berlanjut. 

“Apalagi kebijakan PPKM sudah mulai dilonggarkan sehingga masyarakat lebih leluasa melakukan mobilitas di jalan tol. Untuk itu, Jasa Marga telah melakukan langkah antisipasi terhadap kenaikan volume kendaraan di jalan tol,” katanya.  

Jasa Marga memastikan pelayanan lalu-lintas tetap optimal dengan cara rekayasa lalu-lintas, meningkatkan kapasitas jalur, mengendalikan kecepatan kendaraan di jalan tol sesuai dengan ketentuan, mengendalikan kendaraan over dimension dan over load dengan pemasangan alat Weigh in Motion yang terintegrasi dengan alat Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), dan menginformasikan kondisi lalu-lintas melalui variable message sign dan media sosial lainnya. 

Mengenai proyek Jalan Tol Manado-Bitung seksi 2B (Danowudu-Bitung) sepanjang 12,6 kilometer, JSMR memastikan pengoperasian tol tersebut akan dilakukan pada akhir tahun 2021 di mana proyek tersebut sudah hampir mencapai 100 persen.  Mengenai realisasi belanja money of the day (mod) atau capital expenditure (capex) di 2021, Reza menyampaikan sampai dengan semester pertama 2021, realisasi capex sebesar Rp 2 triliun. 

Untuk sumber dananya berasal dari internal maupun pihak ketiga yang digunakan untuk pengembangan lini jalan tol. Dia mengatakan dengan turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai daerah serta melihat pergerakan mobilitas masyarakat sejak September 2021, maka Jasa Marga memproyeksikan secara garis besar terjadi peningkatan pendapatan tol meskipun terjadi tekanan pada masa PPKM. (*)