JAKARTA— PT Indomobil Finance Indonesia mengakui tren penjualan mobil secara online bakal mendorong perusahaan pembiayaan untuk bertransformasi memutakhirkan pelayanan digital. Chief Executive Officer Indomobil Finance Indonesia Gunawan Effendi tak menampik bahwa fenomena ini bakal dihadapi oleh multifinance.
Namun menurutnya harus ada riset pasar lanjutan, karena tren pembelian mobil secara online ini masih tampak bergantung pada kondisi tertentu.Misalnya, riset terkait jenis dan tipe mobil. Konsumen yang berminat membeli secara online, kemungkinan besar mengincar merek dan tipe yang sudah familiar sebelumnya.
“Rasanya konsumen baru berani membeli secara online setelah melihat mobil secara fisik dan melakukan test-drive terlebih dahulu. Artinya potensi penjualan dan pembiayaan dari offline tetap dilakukan, kendati transaksinya sudah bisa dilakukan secara online,” katanya seperti dikutip Bisnis, Senin 7 September 2020.
Pernyataan tersebut dia sampaikan menanggapi riset Google Indonesia bertajuk ‘Survei Konsumen Google tentang Perilaku Konsumen Selama Covid-19’ yang menyebut 43 persen dari responden survei sudah berminat membeli mobil secara online per Juli 2020. Angka ini jauh di atas persentase periode 2019 yang hanya 4 persen saja.
Dari responden yang berminat membeli mobil secara digital tersebut, 71 persen masih lebih tertarik membeli dari situs resmi dealer, sementara 22 persen lainnya sudah percaya untuk membeli via e-commerce. Menurut Gunawan, program pemasaran yang menarik, promosi gencar dari e-commerce, beserta diskon-diskon yang ditawarkan, juga masih menjadi faktor terbesar kenapa minat masyarakat membeli mobil secara digital meningkat.
Oleh sebab itu, pihaknya sebagai multifinance anak usaha agen pemegang merek (APM) Grup Indomobil, juga akan mengikuti alur serupa dalam memberikan pelayanan pembiayaan atau kredit kendaraan. “Apalagi setelah penjualan April-Juni 2020 menurun drastis karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah, banyak pemegang merk dan dealer memberikan diskon dan promo yang lebih agresif untuk bisa menjual produknya di paruh kedua tahun 2020 ini,” katanya. (*)