Berita Berita APM Economy & Industry

Ekspor Suzuki Tumbuh di Kuartal Pertama 2021; Dominan XL7, Ertiga, Wagon R, Carry

JAKARTA— PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) menyatakan berhasil meningkatkan ekspor mobil sebesar 11,7 persen sepanjang kuartal pertama 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah gabungan ekspor mobil utuh (completely built up, CBU) dan mobil dalam kadaan terurai (completely knocked down, CKD) oleh Suzuki Indonesia mencapai 17.216 unit pada periode Januari-Maret 2021. Pada periode yang sama di tahun 2020, total ekspor mobil Suzuki mencapai 15.405 unit.

Production Planning Control Assistant to Department Head SIM Apriyanto menjelaskan ekspor XL7 naik 136 persen dibanding periode Januari-Maret 2020. Model lainnya, Karimun Wagon R bahkan naik 277 persen. “Melihat tren pergerakan ekspor yang positif, Suzuki Indonesia optimistis industri otomotif akan mulai pulih tahun ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa 20 April 2021, seperti dikutip Bisnis. 

Ia menerangkan tujuan ekspor Suzuki mencapai 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika. Model yang berkontribusi paling besar adalah Suzuki XL7 dengan persentase 25,3 persen, disusul Ertiga 14,1 persen. Sementara, kontributor utama ekspor secara terurai atau CKD paling banyak adalah model Suzuki Karimun Wagon R. 

Ekspor CBU model XL7 berkontribusi hingga 25,3 persen. Untuk ekspor terurai atau completely knocked down (CKD) Karimun Wagon R berkontribusi 29,3 persen dan CBU Ertiga menyumbang 14,1 persen.  Ekspor CBU Suzuki di bulan Maret 2021 naik dibanding bulan Februari 2021. Suzuki Carry Pick Up memimpin produk buatan dalam negeri dengan permintaan yang naik hingga 66 persen. XL7 juga ikut berkontribusi dengan ekspor lebih dari 2.000 unit pada bulan Maret lalu, atau naik hampir 20 persen dari bulan Februari 2021. 

Suzuki XL7 menjadi komoditas baru ekspor Suzuki Indonesia sejak dirilis pada 15 Februari 2020 secara global. Performa XL7 terbilang gemilang meski ada pandemi. Selain Indonesia, XL7 juga diincar banyak negara, sehingga menjadi kontributor ekspor terbesar tahun lalu, diikuti Ertiga dan Carry. Apriyanto optimistis industri otomotif mulai pulih tahun lalu melihat tren pergerakan ekspor yang positif. Ia berharap target ekspor yang sudah ditetapkan untuk dapat tercapai agar berkontribusi positif untuk perkembangan industri otomotif dan perekonomian Indonesia. 

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), total ekspor CBU pada periode Januari-Maret 2021 relatif stagnan, atau hanya naik 0,3 persen secara tahunan, menjadi 78.820 unit. Pada periode yang sama, ekspor mobil CKD naik 79,4 persen secara tahunan menjadi 29.175 unit.  Ekspor komponen naik 28,8 persen secara tahunan. Empat pabrik otomotif berhasil mengirimkan 22,38 juta unit komponen ke negara lain pada tiga bulan pertama 2021. (*)