JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) melihat 2016 dengan optimisme. Ketua Umum I GAIKINDO Jongkie D Sugiarto memprediksi pasar otomotif domestik naik sekitar 5%. “Angkanya bisa mencapai 1.050.000 unit, bahkan jika bagus bisa 1.100.000 unit,” kata Jongkie dalam diskusi “Prediksi Industri Otomotif 2016” di Jakarta, Rabu 27 Januari 2016.
Optimisme tersebut berdasarkan pada indikasi makro ekonomi Indonesia dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Nasional 2016. Itu termasuk target pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi 5,3% sepanjang 2016. Faktor pendukung lainnnya adalah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, inflasi, pembiayaan otomotif, perkembangan ekonomi global, pembangunan infrastruktur, dan suku bunga acuan (BI Rate).
Itu juga ditopang dengan rencana pemerintah membangun jalan tol di luar Pulau Jawa. ”Pertumbuhan ekonomi 5,3% membuat kami optimistis,” katanya.
Sepanjang 2015, penjualan mobil domestik mencapai 1.013.291 unit, turun 16% dibanding 2014 (1,2 juta unit). GAIKINDO yakin penjualan mobil jenis sedan bakal melonjak jika pemerintah menurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 30%. Insentif lain yang perlu bagi perkembangan industri otomotif adalah keringangan pajak bagi produk komponen mobil.
Sejumlah produsen mobil yang telah memiliki pabrik di Indonesia pada saat ini dengan kapasitas untuk membuat 1,9 unit mobil per tahun. Dari jumlah produk tersebut, 200 ribu unit di antaranya masuk pasar ekspor. Ekspor menjadi penting bagi produsen mobil, selain pasar domestik. GAIKINDO berharap ekspor mobil dari Indonesia naik menjadi 600 ribu unit dalam tiga tahun mendatang. (*)