JAKARTA— Kalangan pelaku industri plastik di dalam negeri berharap serapan plastik produksi lokal di sektor otomotif semakin meningkat. Saling dukung antarsektor industri diperlukan untuk semakin memperkuat pertumbuhan industri di Tanah Air.
“Hal yang dibutuhkan saat ini adalah komitmen menggunakan produk plastik dalam negeri, termasuk untuk penggunaan di sektor otomotif,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono awal April 2016.
Fajar menyatakan, industri di dalam negeri berkemampuan memproduksi plastik untuk kebutuhan sektor otomotif. Sekitar 80 persen plastik penyusun sepeda motor, misalnya, sudah mampu dibikin di dalam negeri.
Industri dalam negeri juga dapat memenuhi permintaan plastik untuk kebutuhan interior mobil. “Khusus plastik untuk bagian permesinan, memang belum bisa. Kemampuan untuk itu masih terus dikembangkan,” katanya.
Menurut Fajar, komunikasi pelaku industri otomotif dengan industri plastik dalam negeri perlu terus diintensifkan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia harus berdampak luas terhadap sektor pendukung.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil tahun 2015 sebanyak 1.013.291 unit. Sementara data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia menunjukkan, penjualan sepeda motor pada 2015 sebanyak 6.480.155 juta unit.
Fajar menambahkan, kebutuhan plastik industri otomotif di Indonesia diperkirakan sekitar 200.000 ton per tahun. Sementara industri plastik dalam negeri baru memasok sekitar 80.000 ton dari total kebutuhan tersebut. “Kami akan terus mencari mitra pelaku otomotif untuk meningkatkan serapan plastik otomotif dalam negeri. Bukan hanya Jepang, kami pun akan mencari mitra pelaku industri komponen otomotif Korea Selatan ataupun Tiongkok,” tutur Fajar.
Terkait dengan itu, menurut Fajar, pemerintah dapat membantu penyiapan laboratorium uji produk plastik otomotif. Selama ini banyak pengujian masih harus dilakukan di luar negeri, misalnya di Thailand. Selain mengisi kebutuhan domestik, industri plastik Thailand juga mengekspor ke Indonesia.
Pemerintah juga dipandang perlu ikut memperkuat kegiatan riset dan pengembangan untuk menyiapkan pengalihan dari penggunaan komponen impor menjadi produk industri lokal. Selama ini, terkait industri otomotif, pemerintah mendorong peningkatan peran industri baja dalam negeri untuk menyuplai kebutuhan otomotif domestik.
Berdasarkan pemetaan Kementerian Perindustrian, industri baja di dalam negeri sudah mampu mengisi kebutuhan baja interior mobil. Namun, penyediaan baja eksterior masih menjadi tantangan.
Kepala Subdirektorat Industri Kendaraan Roda Empat atau Lebih Direktorat Industri Logam Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Afrida Suston Niar, pekan lalu, mengatakan, kemajuan industri otomotif juga membutuhkan dukungan industri komponen otomotif. (Kompas)