Berita Economy & Industry

Menperin: Industri Otomotif Membantu RI Keluar dari Resesi

JAKARTA— Indonesia pada awal Agustus 2021 mengumumkan keluar dari masa resesi. Indikatornya, ekonomi Indonesia diklaim mencapai pertumbuhan 7,07 persen di triwulan kedua 2021. Ada banyak faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Air, salah satunya adalah dukungan dari industri otomotif.

Kementerian Perindustrian menyebutkan sektor manufaktur mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,91 persen meskipun mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan lebih rinci bahwa subsektor industri tumbuh sangat tinggi pada triwulan II tahun 2021, termasuk industri alat angkutan (otomotif) sebesar 45,70 persen.

“Meski Kemenperin sebagai pembina industri hanya didukung anggaran yang minim, namun sektor manufaktur tetap mampu memberikan kontribusi yang maksimal,” kata Menteri seperti dikutip Republika dari situs resmi Kementerian Perindustrian.

Sektor manufaktur juga memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada triwulan II -2021, yakni sebesar 17,34 persen. Lima besar kontributor PDB di periode ini adalah industri makanan dan minuman sebesar 6,66 persen; industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 1,96 persen; industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik sebesar 1,57; industri alat angkutan (otomotif) 1,46 persen; serta industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 1,05 persen.

Peningkatan produk kendaraan domestik menunjang pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 7,54 persen. Agus menyebut kebijakan Pemberian Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan PMTB. Di samping itu, kebijakan PPnBM juga turut meningkatkan perdagangan dan meningkatkan penjualan sektor otomotif yang sempat tertekan sangat keras saat pandemi mulai terjadi.

“Pada triwulan II tahun 2020, volume penjualan mobil hanya 24,04 ribu unit, kemudian meningkat menjadi 187,03 ribu unit di triwulan I tahun 2021. Sedangkan pada triwulan II tahun 2021, volume penjualan mobil langsung meningkat hingga 206,44 ribu unit yang secara persentase sebesar 758,68 persen,” kata Agus. (*)