Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar Harga dan Terjangkau atau KBH2 menjadi sebuah gebrakan industri otomotif Indonesia pada 2013. Langkah tersebut tak lepas dari perkembangan mobil ramah lingkungan (green car) di kawasan Asia-Pasifik, di situ Indonesia berperan serta mendukung “1st APEC-AD Workshop”.
Dukungan tersebut diwujudkan dalam konferensi otomotif internasional, atau yang lebih dikenal dengan IIAC (Indonesia Automotive International Conference) kedelapan pada 2013 dengan tema “Fasilitasi Pengembangan Mobil Ramah Lingkungan”. Sejak saat itu para stakeholder industri otomotif Indonesia mulai berperan serta dalam mengembangkan mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau secara bertahap.
Produsen mengerahkan segenap kemampuan dan sumber daya untuk memberikan produk KBH2 terbaik. Sementara Pemerintah memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan, baik itu fiskal maupun kebijakan lainnya untuk mendorong investasi masuk ke sektor otomotif Indonesia.
KBH2 Menumbuhkan Optimisme
Sejak meluncur pertama kali ke pasar pada awal semester kedua pada 2013, produk KBH2 mendapat sambutan positif dari masyarakat. Sepanjang 2013, produk KBH2 terjual 51.180 unit, dan langsung mencapai market share 8.2% dari keseluruhan penjualan mobil di Indonesia pada semester kedua pada 2013.
Bahkan pada 2014 penjualan produk KBH2 kian melesat. Di Semester 1 tahun 2014 penjualan meningkat hingga 67,3% dari semester sebelumnya. Pada Semester 2 tahun 2014, ketika kondisi ekonomi Indonesia maupun global mulai mengalami penurunan, penjualan KBH2 malah meningkat 1%. Penjualan keseluruhan kendaraan di periode ini turun hingga hampir 12%.
Memasuki 2015 ketika kondisi ekonomi belum pulih, penjualan keseluruhan kendaraan di Semester 1 meredup hingga 7,1%. Walaupun penjualan produk KBH2 di periode ini juga turun 5.1%, namun di akhir Semester 1 tahun ini (pada Mei dan Juni) angka penjualan produk KBH2 mulai meningkat.
Masih terbuka peluang bagi gairah yang timbul sejak 2013 ini terus berkembang ke arah positif dan menjadikan industri otomotif Indonesia sebagai pembangkit optimisme.