Berita Berita APM

Sejarah Otomotif Dunia: Awalnya Perusahaan Konstruksi, Hyundai kini Tembus Pasar Mobil Global

JAKARTA— Merek Hyundai dikenal seantero dunia sebagai produsen mobil terbesar Korea Selatan. Tak hanya mobil penumpang, Hyundai bersama anak perusahaannya Kia juga bergerak dalam produksi dan distribusi mobil rekreasi, mobil angkutan barang (niaga) kecil dan besar beserta suku cadangnya. Pada awalnya hanya berkembang di Korea Selatan, Hyundai mampu menembus pasar internasional yang didominasi para produsen dari Jepang.

Nama Hyundai diambil berasal dari bahasa Korea yang berarti ‘zaman modern’, berasal dari kata Hyun (현) berarti ‘modern’ atau ‘sekarang’, dan ‘Dai’ (대) mengacu pada ‘era’ atau ‘zaman’. Ini sejalan dengan pergerakan Hyundai yang terdepan dalam inovasi teknologi, khususnya dalam bidang kendaraan bermotor.

Pada tahun 2019, Hyundai berada di peringkat 94 perusahaan terbesar dunia versi Fortune Global seperti dikutip Warta Ekonomi, dengan total penghasilan 87,99 miliar dolar AS. Pencapaian Hyundai membaik di tahun 2020 dengan berada di peringkat 84 dengan total penghasilan 90,74 miliar dolar AS. 

Perjalanan Hyundai dimulai setelah Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada tahun 1945. Saat perang berakhir, sebagian Kota hancur sehingga pemerintah Korea Selatan mencari orang-orang yang dapat membangun kembali dan mengembangkan Korea Selatan. Pendiri Hyundai, Chung Ju Yung, memanfaatkan kesempatan ini. Pada tahun 1947, Chung Ju Yung mendirikan perusahaan konstruksi yang bernama Hyundai Engineering and Construction Company. 

Hyundai Motor Company baru didirikan pada tahun 1967. Pada tahun berikutnya, pembangunan pabrik perakitan di Ulsan (Korea Selatan) selesai dibangun. Pabrik Hyundai di Ulsan saat ini menjadi fasilitas manufaktur mobil terintegrasi terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi tahunan 1,6 juta unit, berdasarkan laman resmi Hyundai seperti dikutip Sindo News, Ahad, 20 Juni 2021.

Pada tahun 1968, Hyundai berhasil merakit mobil pertamanya di pabrik Ulsan, bekerja sama dengan Ford Motor Company. Mobil ini diberi nama Cortina. Setelah Cortina sukses dan akhirnya bisa mendominasi pasar Eropa, Hyundai memutuskan mengembangkan mobilnya sendiri. 

Pada bulan Februari 1974, Hyundai mempekerjakan George Turnbull, mantan Managing Director Austin Morris di British Leyland. Turnbull langsung merekrut enam kepala insinyur Eropa sebagai asisten, termasuk seorang perancang bodi, dua perancang sasis, dua insinyur produksi, dan seorang insinyur uji. Mereka mengembangkan Pony yang dipresentasikan di Turin Motor Show pada bulan Oktober 1974, sebelum kemudian diperkenalkan ke pasar pada bulan Desember 1975.

Mobil Pony dijuluki ‘kukmincha’, yang artinya ‘mobil untuk rakyat’. Hyundai Pony akhirnya diproduksi secara massal dan menjadi kendaraan andalan Hyundai selama bertahun-tahun. Hyundai mulai mengekspor Pony ke Chili, Argentina, Kolombia dan Mesir pada tahun 1976. Setelah Amerika Selatan, Hyundai melanjutkan ekspor Pony ke negara-negara Eropa, seperti Belgia dan Belanda pada tahun 1978, dan dilanjutkan ke Yunani tak lama kemudian.

Di awal era 1980-an Hyundai berekspansi ke pasar Internasional. Pony Excel menjadi model Hyundai pertama yang dijual di Amerika Serikat pada tahun 1986. Hyundai berhasil menjual Pony Excel sebanyak 168.000 unit pada tahun pertama penjualannya di AS. Pencapaian tersebut menjadi rekor sepanjang masa yang masih bertahan hingga hari ini.

Pada musim semi tahun 1990, angka produksi mobil Hyundai mencapai empat juta unit. Pada tahun 1991, Hyundai berhasil mengembangkan mesin bensin eksklusif pertama yang diberi nama Alpha empat silinder, disertai dengan transmisinya sendiri. Mesin Alpha memulai debut pada tahun 1992 dengan digunakan pada Hyundai Scoupe.

Selama dekade 1990-an, Hyundai terus berkembang dan memperkuat posisinya sebagai produsen mobil internasional tersohor. Hyundai memperkenalkan banyak model populer, seperti Accent, Dynasty dan Tiburon.

Pada abad 20, Hyundai mulai merombak citra untuk menjadi merek kelas dunia. Perusahaan induk Hyundai, Hyundai Motor Group memfokuskan investasi dalam kualitas, desain, manufaktur, dan penelitian jangka panjang kendaraannya, khususnya di Eropa.

Sepanjang tahun 2010, Hyundai mengalihkan perhatian pada kendaraan dan teknologi ramah lingkungan. Hyundai menargetkan untuk bisa memimpin era kendaraan bebas polusi lewat penggunaan bahan bakar yang efisien serta mencari energi baru. (*)