BRUSSELS— Uni Eropa (UE) pada Kamis 27 Oktober 2022 mencapai kesepakatan tentang undang-undang untuk secara efektif melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru mulai 2035. Laramgan ini bertujuan untuk mempercepat peralihan ke kendaraan listrik dan memerangi perubahan iklim.
Negosiator dari negara-negara UE dan Parlemen Eropa— yang harus menyetujui undang-undang UE yang baru, serta Komisi Eropa, yang merancang undang-undang baru— sepakat bahwa pembuat mobil harus mencapai pengurangan 100 persen dalam emisi CO2 pada 2035. Kesepakatan ini membuat tak mungkin untuk menjual kendaraan bertenaga bahan bakar fosil baru di blok beranggotakan 27 negara itu.
“Kesepakatan ini adalah kabar baik bagi pengemudi mobil… mobil tanpa emisi baru akan menjadi lebih murah, membuatnya lebih terjangkau dan lebih mudah diakses oleh semua orang,” kata ketua perunding Parlemen Jan Huitema seperti dikutip Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA.
Kepala kebijakan iklim Uni Eropa Frans Timmermans mengatakan perjanjian itu mengirimkan sinyal kuat kepada industri dan konsumen. “Eropa merangkul pergeseran ke mobilitas nol-emisi,” katanya.
Kesepakatan itu juga termasuk pengurangan 55 persen emisi CO2 untuk mobil baru yang dijual dari tingkat 2030 versus 2021, jauh lebih tinggi dari target pengurangan 37,5 persen saat itu. Mereka harus mematuhi pengurangan CO2 100 persen pada tahun 2035, dan pengurangan 50 persen pada 2030 dibandingkan dengan tingkat pada 2021.
Dengan regulator meningkatkan tekanan pada pembuat mobil untuk mengekang jejak karbon mereka, banyak yang telah mengumumkan investasi dalam elektrifikasi. Bos Volkswagen Thomas Schaefer minggu ini mengatakan bahwa mulai tahun 2033, merek tersebut hanya akan memproduksi mobil listrik di Eropa.
Namun undang-undang UE menemui beberapa perlawanan ketika diusulkan pada Juli 2021, dengan asosiasi industri mobil Eropa ACEA memperingatkan agar tidak melarang teknologi tertentu dan menyerukan mesin pembakaran internal dan kendaraan hidrogen untuk berperan dalam transisi rendah karbon.
Negosiator sepakat bahwa UE akan menyusun proposal tentang bagaimana mobil yang menggunakan “bahan bakar netral CO2” dapat dijual setelah 2035. Pembuat mobil kecil yang memproduksi kurang dari 10 ribu unit kendaraan per tahun dapat menegosiasikan target yang lebih lemah hingga 2036, ketika mereka akan menghadapi persyaratan nol-emisi.
Undang-undang tersebut adalah yang pertama diselesaikan dari paket kebijakan baru Uni Eropa yang lebih luas, yang dirancang untuk memenuhi target blok tersebut untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Brussels sedang mencari kesepakatan tentang dua undang-undang lagi dari paket itu tepat waktu untuk negosiasi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa pada November, dalam upaya untuk menunjukkan bahwa meskipun ada resesi yang menjulang dan harga energi yang melonjak, blok itu terus maju dengan tujuan iklimnya.
Jerman sempat menolak
Pemerintah Jerman tadinya menyatakan tak menyetujui rencana Uni Eropa untuk secara efektif melarang penjualan mobil baru dengan mesin berbahan bakar fosil mulai tahun 2035. Menteri Keuangan Christian Lindner menyatakan penolakan itu pada Selasa 21 Juni 2022.
Berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh asosiasi industri BDI Jerman, Lindner mengatakan akan terus ada celah untuk mobil bermesin pembakaran sehingga larangan itu salah dan mengatakan pemerintah tidak akan menyetujui undang-undang Eropa ini. Lindner, anggota Demokrat Bebas pro-bisnis, yang berbagi kekuasaan dengan Sosial Demokrat dan Partai Hijau, mengatakan Jerman masih akan menjadi pasar utama untuk kendaraan listrik. (*)