ANTARA— Chief Executive Officer Subaru Indonesia Arie Christopher mengatakan bahwa Subaru Crosstrek, Subaru BRZ, dan Subaru WRX merupakan model dengan penjualan paling tinggi di Indonesia. “Crosstrek sekitar 40 persen, BRZ itu sekitar 25 persen, dan WRX sekitar 20 persen,” kata Arie, usai pembukaan Plaza Subaru Tebet (Jakarta Selatan) sekitar akhir November 2023.
Subaru Crosstrek saat ini dijual dengan harga sekitar Rp 550 juta, sedangkan Subaru BRZ dibanderol dengan harga mulai Rp 845 juta, dan Subaru WRX mulai dari Rp 850 juta. Menurut Arie, konsumen Subaru di Indonesia paling banyak berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), disusul Surabaya (Jawa Timur), serta konsumen Subaru Indonesia terbesar ketiga berasal dari area Batam (Kepulauan Riau).
Setiap pembelian mobil tipe terbaru yang baru dirilis, menerima Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sekitar enam hingga delapan bulan terhitung setelah pengiriman mobil pertama kepada konsumen. Dan dipastikan pelanggan tetap bisa menggunakan mobilnya karena Subaru Indonesia akan memberikan surat jalan resmi.
“Jadi contoh first delivery Subaru WRX dan Subaru WRX Wagon kepada customer itu April, sekarang November itu udah jadi semua (STNK),” kata Arie.
Bila penjualan mobil sudah berjalan beberapa waktu, Arie memastikan konsumen akan memperoleh STNK dalam waktu yang lebih cepat. “Misalnya hari ini orang mau beli Subaru WRX, dua setengah bulan juga udah jadi STNK-nya. Begitu pula untuk pembelian Subaru BRZ yang telah diluncurkan sejak Agustus 2022. Jadi sekarang kalau orang mau beli Subaru BRZ itu STNK dua setengah bulan juga beres,” kata Arie.
Surat jalan yang diberikan Subaru Indonesia hanya berlaku untuk mobil tipe baru yang baru dirilis, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk proses penerbitan STNK. “Tak ada biaya tambahan untuk surat jalan, itu merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen kami untuk menghadirkan ketenangan kepada konsumen Subaru,” kata Arie. (*)